Eduaksi

Melawat ke Amerika, UIN Raden Fatah Mendapat Peluang Beasiswa

Poppy Rufaidah Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Washington (ketiga dari kanan) bersama Rektor UIN Raden Fatah Nyayu Khodijah (ketiga dari kiri) dan Profesor Landry Signe Executive Director Thunderbird School of Global Management dari Arizona State University (ASU). (FOTO : Dok UIN Raden Fatah)

KAKI BUKIT, Washington DC – Kabar gembira bagi para staf pengajar Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang. Dari kunjungan Rektor UIN Nyayu Khodijah mendapat peluang bagi para mereka yang akan melanjutkan studi Strata Dua (S2) dan S3 di Amerika Serikat (AS) terbuka peluang mendapatkan beasiswa.

Yenrizal Wakil Dekan I Fisip UIN Raden Fatah yang turut serta dalam lawatan tersebut saat dihubungi melalui jaringan WhatsApp menjelaskan, peluang meraih beasiswa tersebut terungkap pada pertemuan Rektor UIN Raden Fatah dan rombongan dengan Poppy Rufaidah Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia untuk AS saat berkunjung ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC.

Menurut Yenrizal, salah satu misi yang diemban dalam kunjungan delegasi UIN Raden Fatah ke AS adalah mencari peluang-peluang beasiswa untuk memfasilitasi mahasiswa atau dosen agar bisa melanjutkan studi ke luar negeri. “Misi itu mulai menampakkan sisi terang dan secepatnya sudah bisa dieksekusi,” katanya, Ahad (24/7).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Mengutip penjelaskan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Poppy Rufaidah, “Kami sambut baik gagasan UIN Raden Fatah untuk pengembangan kelembagaannya demi mencapai visi internasional. Kami dari KBRI di AS siap memfasilitasi segala kebutuhan itu. Peluang beasiswa akan kami urus dan kami carikan, yang penting UIN bisa menyiapkan mahasiswanya dan tentu saja kualitas bahasa asing,” kata Poppy Rufaidah saat berdialog dengan delegasi UIN Raden Fatah.

Apa yang disampaikan Poppy didasarkan atas keinginan Rektor Nyayu Khodijah untuk memperluas jaringan UIN Raden Fatah serta keinginan untuk mengirim mahasiswa atau dosen agar bisa melanjutkan pendidikan di luar negeri.

“Selama ini hambatan dalam mengirim mahasiswa ke luar negeri adalah masalah biaya dan akses. Itu yang coba kita carikan solusinya. Kita berharap dari kunjungan ini akan ada celah-celah yang bisa kita isi,” kata Nyayu Khodijah.

Terhadap keinginan pimpinan UIN Raden Fatah tersebut, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di AS menyampaikan, “Insyaallah kita siap. Saya akan fasilitasi dan akan saya hubungkan ke berbagai perguruan tinggi di AS. Kita punya jejaring itu. Beasiswa juga tersedia. Tinggal kesiapan UIN Raden Fatah untuk mengisi peluang itu. Siapkanlah mahasiswa atau dosen yang punya keinginan kuat, mampu bersaing, dan terpenting punya kemampuan bahasa Inggris yang aktif,” pesan Poppy.

Pertemuan dan diskusi dengan Poppy Rufaidah Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di KBRI Washington.

Persiapan lain yang harus dipenuhi adalah syarat dasar untuk bisa menembus beasiswa PT di luar negeri adalah nilai IELTS minimal 7. “Jika sudah bisa dan memiliki kemampuan itu, pihak KBRI di Washongton siap memfasilitasi,” kata Poppy yang juga guru besar bidang Ilmu Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran (Unpad).

Dukungan yang sama juga disampaikan Profesor Landry Signe Executive Director Thunderbird School of Global Management dari Arizona State University (ASU).

“Kita sudah MoU dengan UIN Raden Fatah dan kami punya komitmen untuk mewujudkannya. Mari kita berkomunikasi, dan selagi memenuhi standar kami, Thunderbird siap menerima. Kita punya program master dan Ph.D dan kami sangat bangga bisa menerima mahasiswa dari UIN Raden Fatah,” katanya.

Thunderbird School of Global Management adalah perguruan tinggi bidang manajemen nomor satu di AS. Berbagai penghargaan telah diraih perguruan tinggi ini, dan para alumninya telah tersebar di berbagai negara dengan posisi strategis seperti di World Bank, IMF, Kedutaan Besar masing-masing negara dan lembaga penting lainnya.

Terhadap kesempatan dan peluang beasiswa tersebut Rektor UIN Raden Fatah menyatakan siap merealisasikannya. “Setelah tiba di Indonesia, kita segera mantapkan program ini, saya yakin banyak mahasiswa dan dosen kita memenuhi standar IELTS tersebut. SDM kita banyak yang berkualitas kok, saya yakin itu,” ujarnya.

Selain itu UIN Raden Fatah pada 2022 juga akan menyelenggarakan persiapan dan seleksi mahasiswa yang akan dikirim ke AS. (maspril aries)

Berita Terkait

Image

Amazing Madam President

Image

Rektor UIN Raden Fatah dan Editor In Chief National Geographic Diskusi Perubahan Iklim

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA