Bisnis

Ada Dua PLTP Beroperasi di Sumatera Selatan

Menteri ESDM Arifin meresmikan beroperasinya PLTP Rantau Dedap Tahap I di Sumsel. (FOTO : Humas Supreme Energy)

KAKI BUKIT, Palembang – Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kini melengkapi sumber energinya dari pemanfaatan migas dan batu bara kini dengan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang berasal dari geothermal atau panas bumi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada The 8th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition 2022 meresmikan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap tahap 1 dengan kapasitas 91,2 MW yang wilayah operasinya di Kabupaten Lahat, Kabupaten Muara Enim dan Kota Pagaralam.

Dengan beroperasinya PLTP Rantau Dedap yang dioperasionalkan PT Supreme Energy tersebut kini di Sumsel telah beroperasi dua PLTP. Sebelumnya PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) telah mengoperasionalkan PLTP Lumut Balai unit 1.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

PLTP Rantau Dedap tahap-1 sendiri sudah memproduksi listrik telah beroperasi secara komersial sejak 26 Desember 2021. PLTP yang dikelola PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) merupakan kerja sama antara PT Supreme Energy, ENGIE, Marubeni Corporation dan Tohoku Electric Power. PLTP Rantau Dedap hadir sebagai pemasok energi listrik yang bersumber dari energi hijau bebas karbon emisi ini akan disalurkan melalui jaringan transmisi milik PT. PLN (Persero) untuk dapat mendukung kehandalan pasokan listrik di wilayah Sumatera.

Bagi PT Supreme Energy, PLTP Rantau Dedap adalah proyek panas bumi yang sangat menantang dengan lokasi yang terpencil, medan yang terjal, elevasi tinggi mencapai 2.600 meter di atas permukaan laut dan konstruksi dilakukan di tengah pandemi Covid-19.

PT Supreme Energy memulai studi pendahuluan pembangunan PLTP di Sumsel tersebut pada 2008 kemudian menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) pada 2012 dan langsung memulai kegiatan eksplorasi hingga tahun 2015.

Setelah menyelesaikan proses amandemen PJBL di akhir 2017, dan mencapai financial close 2018 dilanjutkan kegiatan konstruksi dan pengeboran sumur pengembangan dimulai. Untuk konsturksi PT SERD menunjuk Konsorsium PT Rekayasa Industri dan Fuji Electric sebagai kontraktor EPC. Total investasi untuk pengembangan PLTP Rantau Dedap tahap-1 adalah lebih dari USD 700juta.

PLTP Rantau Dedap di Sumsel.

Sebelum mengoperasikan PLTP Rantau Dedap, PT Supreme Energy telah lebih dulu mengopersaionalkan PLTP Muara Laboh Unit-1 sebesar 86 MW di Solok, Sumatera Barat (Sumbar) yang dikelola PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) dan telah beroperasi sejak Desember 2019.

Sementara itu PLTP Lumut Balai unit 1 milik PGE yang berada dalam wilayah Kabupaten Muara Enim mulai beroperasi memproduksi listrik sejak September 2019 memiliki kapasitas 55 MW.

Dari sisi kinerja operasional, realisasi produksi setara listrik dari PLTP Lumut Balai pada tahun 2020 sebesar 442,22 GWh. Jumlah tersebut meningkat 2.324,40 persen dari 18,24 GWh pada tahun 2019. Pada 2020 volume produksi uap panas bumi setara listrik Area Lumut Balai meningkat sebesar 2.324,40 persen.

PGE di WKP Lumut Balai dan Margabayur, Sumatera Selatan kini tengah mengembangkan PLTP Lumut Balai unit 2 yang pengelolaannya dilakukan sendiri oleh BUMN tersebut. (maspril aries)

Berita Terkait

Image

Irwin Bizzy Pemegang Dua Paten Teknologi Tenaga Surya Jadi Guru Besar Unsri

Image

Kaum Milenial Tak Kenal Energi Baru dan Terbarukan (EBT)

Image

Kaum Milenial Tak Kenal Energi Baru dan Terbarukan (EBT)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA