Wisata

Mumi Firaun Tidak Lagi di The Egyptian Museum


Dalam Alquran Surat Yunus ayat 90 yang artinya: “Kami jadikan Bani Israil bisa melintasi laut itu (Laut Merah). Lalu, Firaun dan bala tentaranya mengikuti mereka untuk menganiaya dan menindas hingga ketika Firaun hampir (mati) tenggelam, dia berkata, “Aku percaya bahwa tidak ada tuhan selain (Tuhan) yang telah dipercayai oleh Bani Israil dan aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri kepada-Nya).”

Pada ayat 90 Allah SWT berfirman yang artinya: “Pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar kamu menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelah kamu. Sesungguhnya kebanyakan manusia benar-benar lengah (tidak mengindahkan) tanda-tanda (kekuasaan) Kami.”

Saat ayat tersebut diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW saat mumi Firaun belum diketemukan. Kalau bukan karena kuasa Allah SWT, dari mana kiranya Rasulullah SAW dapat menyampaikan mengenai keberadaan jasad Firaun tersebut? Pada masa Nabi Muhammad SAW, tidak ada satu pun masyarakat kala itu yang mengetahui bahwa jasad Firaun nantinya akan ditemukan sekaligus dijadikan pelajaran.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Mumi Firaun yang tenggelam di Laut Merah tersebut baru ditemukan tahun 1898 di Wadi al-Muluk (Lembah Para Raja) yang berada di daerah Thaba, Luxor di seberang Sungai Nil.

Maurice Bucaille seorang ilmuwan Prancis, seorang seorang ahli bedah melakukan penelitian, diperoleh hasil pada jasad Firaun tersebut mengandung garam. Kandungan garam pada tubuh sang mumi menjadi bukti bahwa Firaun mati karena tenggelam. Jasadnya lalu dibalsem untuk segera dijadikan mumi agar awet.

Itulah salah satu kisah mumi Firaun yang kini sudah dipindahkan dari The Egyptian Museum ke National Museum of Egyptian Civilization (NMEC).

Selain mumi dan artefak masa lalu, di Musem Mesir ini ada sepuluh patung salah satunya menggambarkan Raja Senosert I dari Dinasti 12 terbuat dari batu kapur.

Jika berkunjung ke museum ini perlu diingat jadwal buka. Museum Mesir buka setiap hari dari pukul 09.00 – 17.00. Khusus di hari Kamis dan Minggu museum kembali buka lagi pukul 17.30 – 21.00.

Saat terjadi Revolusi Mesir yang menggulingkan Presiden Hosni Mubarak tahun 2011 Museum Mesir sempat dijarah koleksinya. Beberapa patung Raja Tutankhamun dicuri.

Setelah puas berkeliling, walau memasuki ruang mumi, tidak ada rasa takut, justru yang muncul rasa penasaran melihat koleksi mumi yang ada. Berapa lama bisa berada di dalam museum ini? Tak ada waktu yang membatasi pengunjung berkeliling museum asal memperhatikan jadwal waktu buka dan tutupnya agar tidak terkurung dalam museum.

Kini saatnya menuju pintu keluar. Pintu keluar bukan terletak di dekat pintu masuk, melainkan ke arah belakang museum. (maspril aries)

Berita Terkait

Image

Palembang Punya Hari Buku pada 21 Agustus

Image

Kurma dan ini Keistimewaannya

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA