Mumi Firaun Tidak Lagi di The Egyptian Museum
KAKI BUKIT – Dunia media sosial (medsos) di Indonesia tengah riuh rendah dengan topik tentang Firaun. Jauh di sana, di Mesir tepatnya di kota Kairo para mumi Firaun tersebut kini tidak lagi berada di The Egyptian Museum atau Museum Mesir ada juga yang menyebut Museum Kairo.
Sejak April 2021 Pemerintah Mesir melalui Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan memindahkan para mumi Firaun dari tempat bersemayam yang lama di Museum Mesir dekat Lapangan Tahrir, Kairo ke tempat yang baru bernama National Museum of Egyptian Civilization (NMEC) atau Museum Nasional Peradaban Mesir, yang berjarak sekitar lima kilometer.
Pemindahannya berlangsung meriah pada Sabtu, 3 April 2021. Sebanyak 18 mumi raja dan empat ratu dipindahkan menggunakan kendaraan berhias yang dilengkapi peredam kejut dalam sebuah iring-iringan mewah. Iring-iringan bertajuk “Parade Emas Firaun” tersebut menghabiskan jutaan dolar AS dengan disaksikan ribuan rakyat Mesir.
Pemindahan berlangsung dengan pengamanan ketat. Urutan kendaraaran parade mumi-mumi Firaun tersebut berbaris dalam iring-iringan menurut masa kekuasaan mereka – dari penguasa Dinasti ke-17 Seqenenre Taa II hingga Ramses IX yang berkuasa pada abad ke-12 SM (Sebelum Masehi) atau Dinasti ke-20 Firaun.
Sekitar 3000 tahun SM Mesir telah memiliki pemerintahan yang dipimpin oleh raja. Selama 3000 tahun berikutnya, Mesir dipimpin oleh para Firaun yang terdiri dari dinasti-dinasti secara bergantian. Secara umum para sejarawan membagi zaman pemerintahan di Mesir dalam tiga era, yaitu Old Kingdom, Middle Kingdom dan era New Kingdom. Selama tiga era tersebut ada 30 dinasti dengan lebih dari 140 Firaun yang memerintah secara bergantian.
Diantara lebih dari 100 Firaun tersebut, adalah Raja Ramses II salah satu Firaun paling tersohor pada era New Kingdom (Kerajaan Baru). Ramses II dari Dinasti 19 berkuasa sekitar 67 tahun (1279 – 1213 SM), dia dikenang atas penandatanganan traktat perdamaian pertama.
Kemudian ada Ratu Hatshepsut dari Dinasti 18, seorang perempuan yang menjadi penguasa walau perempuan pada zamannya tidak lazim menjadi Firaun berkuasa tahun 1473 – 1458 SM.
Museum Mesir
Jika berkunjung ke Mesir atau Kairo saat ini, ada dua museum yang bisa didatangi selain Museum Mesir atau The Egyptian Museum ada National Museum of Egyptian Civilization. Untuk bisa masuk ke dalam dua museum tersebut pengunjung harus membeli karcis, untuk NMEC harganya sedikit lebih mahal dari tiket masuk Museum Mesir.
Museum Mesir bukan museum pertama di Mesir tempat bersemayamnya para mumi Firaun yang menjadi penguasa negeri Mesir kuno. Setelah mengunjungi berbagai destinasi wisata dalam kota Kairo, seperti Piramida Giza, Sungai Nil dan beberapa masjid, akhirnya sampai juga menjejakkan kaki di Musem Mesir yang berada tidak jauh dari Lapangan Tahrir yang terkenal saat terjadi unjuk rasa menurunkan Presiden Hosni Mubarak.