Olahraga

Tiga dari Sumsel Ini yang Terkait dengan SEA Games

Chief de Mission (CdM) kontingen Indonesia Lexyndo Hakim(baju putih kiri) mengenakan kain songket dan tanjak di kepala pada pembukaan Sea Games XXXII 2023 di Kamboja. (FOTO : Instgram @noc.indonesia)

KAKI BUKIT – Di Indonesia daerah kota yang pernah menjadi tuan rumah SEA Games hanya ada dua. Pertama DKI Jakarta dan kedua, Palembang atau Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Untuk even olahgara internasional seperti SEA Games ada tiga yang terkait dengan SEA Games, termasuk dengan SEA Games XXXII – 2023 yang tengah berlangsung di Phnom Penh, Kamboja.

Pertama, adalah songket Palembang. Songket Palembang mampu menyita perhatian mereka yang hadir di stadion Morodok Techo National Stadium, Phnom Penh, Jumat 5 Mei 2023 atau mereka yang menyaksikan di layar kaca televisi dan layar laptop, komputer atau ponsel saat pembukaan SEA Games oleh Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sosok Ketua Kontingen Indonesia atau Chief de Mission (CdM) Lexyndo Hakim mengenakan kain songket khas Palembang melilit pinggang dengan kemeja putih lengan panjang dan dilengkapi tanjak melingkar di kepalanya.

Lexyndo Hakim yang dikenal sebagai seorang advokat menyampaikan alasannya mengenakan kain songket, di balik keindahannya mempunyai makna serta simbol harapan dan keberanian.

“Pakaian Palembang dengan kain songket merupakan ciri khas pakaian adat Palembang, Sumatera Selatan yang memiliki sebuah harapan dan keberanian. Harapan itu bisa menjadi optimisme bahwa kita bisa meraih medali seperti ketika Palembang, Sumatera Selatan menjadi tuan rumah SEA Games 2011 dan Asian Games 2018 di Indonesia. Saat itu Indonesia mendapatkan medali yang cukup banyak. Itu juga menjadi harapan-harapan yang bisa kita gapai di SEA Games 2023 Kamboja,” kata Lexyndo Hakim yang juga Sekretaris Jenderal Persatuan Islam Tionghoa Indoesia (PITI).

Benar adanya apa yang disampaikan Lexyndo Hakim. Pada SEA Games XXVI yang berlangsung di Palembang pada 2011 Indonesia sukse meraih kembali menjadi juara umum dalam pengumpulan medali menggusur Thailand.

Sementara itu songket Palembang sejak lama dinobatkan sebagai “Ratu Segala Kain” karena sudah ada sejak masa Kerajaan Sriwijaya yang lebih dulu ada di Nusantara dibanding Kerajaan Majapahit dan kerajaan besar lainnya di Indonesia. Songket Palembang sudah lama dikenal karena motifnya yang sangat indah dan menarik, memiliki ciri-ciri khusus yang mencerminkan kebudayaan daerah Sumatera Selatan. Di dalamnya terkandung nilai-nilai kebudayaan yang menunjukkan kepribadian bangsa Indonesia.

(Baca https://kakibukit.republika.co.id/posts/66732/songket-palembang-%e2%80%9cratu-segala-kain%e2%80%9d)

Gubernur Sumsel Alex Noerdin saat mendapat penghargaan Golden Award 2017 dari SIWO PWI Pusat, mendapat ucapan selamat dari Menpora saat itu Imam Nahrawi. (FOTO : Humas Pemprov Sumsel).

Kedua, Alex Noerdin. Nama ini adalah Gubernur Sumatera Selatan dua periode (2008 - 2013 & 2013 – 2018). Pada SEA Games Alex Noerdin adalah Panglima Kontingen atau Chief de Mission Indonesia berlaga pada SEA Games XXV yang berlangsung di Vintiane, Laos tahun 2009.

Kemudian Alex Noerdin kembali ditunjuk sebagai Chief de Mission pada Islamic Solidarity Games (ISG) III yang berlangsung di Azerbaijan pada 2017. Alex Noerdin bukan tokoh Sumsel pertama yang mendapat kehormatan sebagai menjadi Chief de Mission pada pesta olahraga internasional.

Perhatian dan kepedulian Alex Noerdin pada olahraga sempat berbuah penghargaan Golden Award 2017 dari Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia (SIWO PWI) Pusat sebagai Gubernur Peduli Olahraga Nasional.

Sebelum Alex Noerdin dari Sumsel ada Rosihan Arsyad Gubernur Sumsel 1998 – 2003 juga mendapat kehormatan memimpin kontigen Indonesia sebagai Chief de Mission pada Olimpiade ke XXIX Beijing tahun 2008.

Ketiga, Kota Palembang yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan SEA Games XXVI tahun 2011. Selama Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games, baru dua kota yang menjadi host pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara tersebut, kota lainnya adalah Jakarta.

Palembang menjadi tuan rumah SEA Games pada masa Gubernur Alex Noerdin. Kemudian Palembang menjadi host Asean University Games (AUG) XVII atau Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) Asean tahun 2014. Sebelumnnya, pada 2013 Palembang juga menjadi tuan rumah Islamic Solidarity Games (ISG) yang sebelumnya sudah ditunjuk Riau kemudian diganti Jakarta, akhirnya Palembang yang menyelenggarakan.

Puncak dari sukses Palembang atau Sumsel sebagai penyelenggara even olahraga internasional adalah Asian Games 2018. Palembang bersama Jakarta menjadi tuan rumah Asian Games XVIII.

Sukses Palembang sebagai tuan rumah berbagai even olahraga internasional tersebut tidak terlepas dari inisiatif Gubernur Rosihan Arsyad yang mengusulkan Sumsel menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI tahun 2004. Untuk menjadi tuan rumah PON tersebut Sumsel membangun sebuah stadion baru yang kini bernama Stadion Gelora Sriwijaya dan dua GOR baru di kawasan Jakabaring yang kemudian berkembang menjadi komplek olahraga berstandar internasional bernama Jakabaring Sport City (JSC).

Menjelang akhirnya masa jabatannya Gubernur Alex Noerdin berkeinginan membangun sirkuit Moto GP dan komplek JSC. Untuk pembangunan sirkuit tersebut Alex Noerdin mengundang desainer sirkuit Formula 1 dan Moto GP asal Jerman, Hermann Tilke ke Palembang. Hasil sebuah desain sirkuit Moto GP sudah disiapkan.

Dengan desain karya Hermann Tilke, Alex Noerdin menemui CEO Dorna Carmelo Ezpeleta sebagai pemegang lisensi Moto GP di sirkuit Sepang Malayasia. Dorna pun setuju Indonesia menjadi salah satu penyelenggara Moto GP. Seiring lengsernya Alex Noerdin dari jabatan Gubernur Sumsel rencana tersebut kandas. Akhirnya Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menangkap peluang tersebut dengan membangun sirkuit Mandalika. (maspril aries)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA