Pertama Kali Indonesia Diundang ke Pertemuan 7 Negara Kaya di Muka Bumi
KAKI BUKIT, Niigata – Ada tujuh negara kaya di muka bumi; Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, Amerika Serikat dan Kanada pada akhir pekan lalu mulai melaksanakan pertemuan di Niigata, Jepang. Pertemuan negara dengan nama G7 tersebut puncaknya berlangsung 21 Mei 2023 pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 dengan dihadiri para kepala negara tujuh negara tersebut di Hiroshima.
Pertemuan G7 tersebut akhir pekan lalu telah dimulai dengan pertemuan pada Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral masih-masing negara yang berlangsung di Niigata. Yang menarik pada pertemuan kali ini, Jepang sebagai tuan rumah pertemuan juga mengundang negara-negara non G7.
Menurut Menteri Keuangan Jepang, Shunichi Suzuki, Jepang sebagai Ketua G7 mengundang juga Indonesia, India, Korea Selatan, Singapura, dan Brasil. Presiden Joko Widodo diundang hadir pada KTT G7 yang akan berlangsung di Hiroshima pekan depan.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengikuti pertemuan di Niigita, di laman Instagramnya @smindrawati, ini adalah kali pertama Indonesia diundang mengikuti pertemuan negara G7. “Di sini saya hadir untuk mewakili Indonesia pada forum negara-negara maju G7 untuk membahas beberapa topik penting,” katanya.
Menurut Sri Mulyani, pertemuan membahas mengenai kondisi negara berkembang pasca pandemi dan bagaimana bekerjasama untuk bisa menyelesaikan banyak negara yang sedang menghadapi masalah utang dan krisis ekonomi.
“Kita juga bicara mengenai sustainable finance, dan juga masalah bagaimana menciptakan kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan perekonomiannya serta mengenai pentingnya kerja sama dalam dunia yang semakin terfragmentasi,” ujarnya.
Menteri Sri Mulyani menegaskan, “Ini pertemuan yang luar biasa penting karena pertama kali Indonesia diundang pada pertemuan negara G7 yaitu kelompok negara 7 terkaya dan pada saat yang sama membahas hal-hal yang strategis bagi dunia.”
Pada jamuan makan siang bersama dengan Menteri-Menteri Keuangan G7 dan juga Professor Joseph Stiglitz peraih penghargaan Novel mempresentasikan riset bagaimana kebijakan ekonomi bisa meningkatkan kemakmuran, kesejahteraan tidak hanya dari GDP tapi juga berbagai indikator lain seperti indikator mengenai kualitas kehidupan, kebahagian dan juga sustainabilitas.
Sri Mulyani juga menceritakan pertemuannya dan bincang-bincang pagi dengan mahasiswa Indonesia yang sedang melanjutkan studi di Niigata. “Anak-anak muda cemerlang yang melihat isu geopolitik dan ekonomi sebagai kesempatan pembelajaran,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani yang selanjutnya terbang ke Jeddah menghadiri
Saat ini, saya sedang berada di Tokyo untuk melanjutkan perjalanan menuju Jeddah menghadiri pertemuan Annual Meeting The Islamic Development Bank (IsDB) dimana Indonesia memiliki andil yang sangat penting. (maspril aries)