Batik Kujur dari Muara Enim Go Internasional to New York

Gaya Hidup  

Busana dari kain batuk kujur pada New York Indonesia Fashion Week. (FOTO : IG @evayasul_official)

Untuk promosi dan pemasaran lokal PTBA memfasilitasi SIBA Batik Kujur dengan menyediakan Gerai Batik Kujur di area SIBA Center. Untuk menunjang proses produksi, BUMN tambang batu bara ini berinvestasi sosial melalui penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk kegiatan membatik dan pembangunan infrastruktur berupa rumah produksi Batik Kujur yang terletak di Dusun Tanjung.

“Semua fasilitas ini dipersiapkan PTBA untuk mendukung proses produksi Batik Kujur dalam melakukan inovasi menjadi produk yang lebih variatif. Perusahaan juga telah membekali kelompok dalam pemenuhan capacity building berupa Pelatihan Peningkatan Kompetensi Membatik,” kata Apollonius.

Pada New York Indonesia Fashion Week (NYIFW) tersebut selain busana dari bahan batik kujur juga tampil busana dari desainer lainnya. Indonesia Fashion and Art Festival (IFAF) datang ke New York dengan membawa 15 15 desainer asal Indonesia pada agenda dengan produser Vanny Tousignant (yang juga founder NYIFW). NYIFW menampilkan beragam wastra nusantara karya desainer asal Indonesia dan satu desainer Amerika Serikat.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Peragaan busana di atas kapal pesiar tersebut dihadiri ratusan undangan, dinatarany istri Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat Ayu Henny Rosan dan istri Dubes Indonesia untuk PBB Nur Indah Sari, dan Perwakilan dari KJRI New York Herbhayu.

Di laman instgram @evayasul­­_official menuliskan, “Alhamdulillah dengan bangga menghadirkan Batik Kujur di event New York Indonesia Fashion Week di Piere 36 Cruise Ship 299 street, New York. Special thanks to CSR PT Bukit Asam Ibu Listati yang sudah mensupport acara ini juga teman-teman pengrajin SIBA Bukit Asam yang selalu semangat dengan karya-karya terbaiknya.

Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) sendiri berdasarkan hasil kajian Meilanny Budiarti Santoso, Santoso Tri Raharjo, Sahadi Humaedi dan Hendri Mulyono berjudul “Social Return On Investment (Sroi) Program ‘Sentra Industri Bukit Asam’ (Siba) Batik Kujur Village Tanjung Enim,” (2020) menunjukkan bahwa Program Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Batik Kujur yang diinisiasi dengan berbasis pada budaya (sejarah) telah menghasilkan nilai ekonomi dan bisnis bagi masyarakat penerima program. Bila ditinjau dari sisi sosial dan ekonomi, maka program SIBA Batik Kujur dapat dikatakan layak dan berhasil.

Tahun 2019 PTBA melalui SIBA mulai memprakarsai program batik ramah lingkungan yang menjadi ciri khas daerah Tanjung Enim untuk mewujudkan kota Tanjung Enim sebagai Kota Wisata sekaligus untuk peningkatan ekonomi masyarakat dengan terciptanya kain Batik Kujur. Nama “Kujur” diambil dari benda pusaka yang berbentuk tombak warisan budaya daerah Tanjung Enim.

BUMN ini juga melakukan pemetaan dan assessment untuk program peningkatan ekonomi masyarakat yang berbasis industri kreatif dengan membentuk kelompok industri batik di Dusun Tanjung, Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim.

Program SIBA Batik Kujur yang diinisiasi oleh Tim CSR PTBA ini adalah program pengembangan kapasitas masyarakat yang telah berhasil mentransformasikan nilai sosial budaya menjadi peningkatan kohesivitas sosial dan status sosial ekonomi masyarakat setempat yaitu mereka yang telah bergabung dalam kelompok binaan SIBA Batik Kujur. (maspril aries)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image