Literasi

Chappy Hakim : Menulis Itu Punya Kenikmatan, Menulis Itu Mengajar Jujur

Literasi Akhir Pekan Jilid 5 oleh Chappy Hakim Institute dan Perpustakaan Nasional. (FOTO : Tangkapan Layar)

KAKI BUKIT, Jakarta – Chappy Hakim Institute (CHI) bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Sabtu (27/5/2023) kembali menyelenggarakan “Literasi Akhir Pekan” edisi ke-5.

Pada acara yang dihadiri Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional Mariana Ginting, Chappy Hakim yang pernah menjabat Kasau 2002 – 2005 menjelaskan tentang acra bertajuk “Literasi Akhir Pekan” yang sudah berlangsung lima tersebut.

Chappy Hakim menjelaskan, acara “Literasi Akhir Pekan” digagas karena: Pertama, banyak orang senang musik. Kedua, banyak orang senang gathering atau temu wicara, ngobrol-ngobrol itu sangat menyehatkan. Ketiga, tidak begitu banyak orang menulis, tidak begitu banyak mau bikin buku, walaupun pada umumnya semua orang memiliki bahan tulisan yang banyak di kepalanya kadang kita egois tidak mau berbagi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Dari semua itu saya cari apa yang menarik dan membuat tidak bosan, lebih rilek lebih santai. Jadilah lalu kita paketkan dari gathering, bincang buku dan live musik,” katanya.

Menurut Chappy Hakim pada acara “Literasi Akhir Pekan” peserta diajak untuk bincang buku bukan bedah buku. “Kenapa lebih memilih bincang buku dari pada bedah buku? Karena banyak dari acara bedah buku banyak orang yang terlalu serius, bertengkar, terkadang menjadi ajang adu jago,” katanya.

Chappy Hakim juga menyampaikan, “Menulis buku itu punya kenikmatan sendiri. Kalau orang berhasil menulis, menulis buku maka dia berhasil melawan musuh terbesar dalam dirinya sendiri yaitu malas.”

Chappy Hakim yang juga Ketua Dewan Penasehat Satupena mengingatkan, banyak manfaat dari menulis itu, karena orang yang biasa menulis itu biasa berpikir secara terstruktur.

“Orang yang biasa menulis itu mengajarkan dirinya sendiri untuk jujur, karena jika kita menulis hal yang bohong maka kita akan tertawa sendiri saat kita membacanya. Menulis itu sangat mengedukasi diri sendiri. Tidak ada maling atau preman menulis buku. Itu adalah the hidden value dari menulis,” ujarnya.

Pada “Literasi Akhir Pekan” edisi ke-5 tersebut juga menghadirkan dua penulis pada bincang buku, Rosihan Arsyad (Gubernur Sumatera Selatan 1998 – 2003 dan purnawariwan TNI dengan pangkat Laksamana Muda) yang menulis buku “Rosihan Arsyad Menerjang Ombak Menembus Awan,” “Membangunkan Indonesia” dan soft copy buku berjudul “Etiket dan Kehidupan TNI Angkatan Laut.”

Dan penulis Monica Anggreni kapten pilot perempuan pada sebuah maskapai swasta yang 9.000 jam. Monica telah menulis buku autobiografi dirinya. (maspril aries)

Berita Terkait

Image

Mantan Gubernur Sumsel Rosihan Arsyad Serahkan Tiga Buku untuk Perpustakaan Nasional

Image

Wartawan dan Penulis Yurnaldi Paduka Raja Raih Penghargaaan Satupena Sumbar

Image

Ada Peluang Kerja, Indonesia Kekurangan 439.680 Pustakawan

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA