Killers of The Flower Moon: Sebuah Ulasan Buku ( Film) (Bagian 2 - Habis)

Literasi  
Leonardo DiCaprio (kanan) dan Robert De Niro tampil dalam trailer pertama Killers of the Flower Moon yang akan tayang di Apple TV. (FOTO : Dok. Apple TV)

KAKI BUKIT – Membaca KOFM mengingatkan kita dengan rasisme dan diskriminasi yang masih menjangkiti Amerika Serikat hingga saat ini. Warga Indian seperti halnya warga kulit hitam dianggap sebagai ras yang lebih rendah. Meski merupakan warga asli alias pribumi, Warga Indian diperlakukan buruk hingga dibantai secara sistematis oleh pendatang kulit putih yang mengklaim Amerika sebagai tanah mereka. Bahkan setelah berdirinya negara Amerika Serikat kita menyaksikan bagaimana pemerintah dan warganya terus mencurangi warga Indian melalui paragraf-paragraf buku ini. KOFM menjelma menjadi salah satu karya literatur sejarah yang mencoba memberi ruang bagi warga minoritas, dalam hal ini warga Osage, untuk menyampaikan kisah mereka.

Mencegah Adaptasi Menjadi Sekedar Eksploitasi Belaka

KOFM harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum akhirnya mendapat adaptasi film berbudget besar pada 2023. Sejak sebelum penerbitannya di tahun 2016, outline atau draft buku ini dirumorkan telah disirkulasikan di kalangan elit Hollywood. Di belakang layar sejumlah nama besar mulai mengajukan penawaran untuk mendapat hak adaptasi buku yang ditargetkan menjadi best seller ini. Nama-nama seperti Brad Pitt, George Clooney, J.J Abrams hingga Leonardo DiCaprio “berperang” memperebutkan hak adaptasi KOFM. Akhirnya, produser Dan Friedkin dan Bradley Thomas dari Imperative Entertainment memenangkan lelang dengan harga 5 Juta dollar amerika.

Persiapan pra-produksi pun segera dilakukan. Sutradara Martin Scorsese dan penulis skenario Eric Roth direkrut untuk memimpin proyek ini. Studio Hollywood Paramount Pictures bakal mendanai dan mendistribusikan film. Sementara itu, Aktor Leonardo DiCaprio dan Robert De Niro digadang-gadang bakal memerankan tokoh utama film ini. Baik Leonardo DiCaprio dan Robert De Niro merupakan kolaborator setia dan aktor langganan Scorsese.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

DiCaprio telah membintangi lima film yang disutradarai Scorsese, sedangkan De Niro telah membintangi sembilan film bersama Scorsese. KOFM menjadi kolaborasi ke-10 De Niro dan kolaborasi ke-6 DiCaprio dengan sutradara kawakan ini.

Karena berbagai hal, syuting film KOFM harus ditunda hingga Martin Scorsese menyelesaikan proyek film lainnya “The Irishman” untuk layanan streaming Netflix yang menelan biaya hingga $250 juta. Selama periode ini, baik Scorsese, Roth dan DiCaprio terus menggodok skenario KOFM. DiCaprio yang awalnya digadang memerankan tokoh agen FBI Tom White sebagai protagonis utama tiba-tiba menginginkan perombakan.

Dalam wawancara dengan publikasi online Deadline, Scorsese menjelaskan bahwa mereka awalnya menulis KOFM dari sudut pandang seorang koboi kulit putih yang datang dan menyelamatkan warga pribumi Osage dari teror mengerikan. Baik DiCaprio dan Scorsese merasa cerita semacam ini sudah terlalu umum dan tidak mencerminkan inti buku tentang diskriminasi sistematis terhadap warga minoritas pribumi.

Setelah menerima masukan dari DiCaprio dan mengunjungi komunitas warga Osage untuk membicarakan rencana syuting KOFM, akhirnya Scorsese memutuskan mengganti sudut pandang cerita dari karakter Mollie Burkhart dan Ernest Burkhart, pasangan suami-istri beda ras yang menjadi inti tragedi buku sebenarnya. DiCaprio pun ditunjuk memerankan Ernest Burkhart ketimbang Tom White dengan Robert De Niro sebagai William Hale, antagonis utama dan paman Ernest. Sementara itu, peran Mollie jatuh kepada aktris pribumi Lily Gladstone.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image