Literasi

Gemoy dari Bahasa Gaul ke Capres

Warga mengikuti Lomba Joget Gemoy, yang diselenggarakan Dedi Mulyadi, Sabtu (25/11/2023). (FOTO: Istimewa/ Dok.Humas/Republika)

KAKI BUKIT – Kapan anda pertama kali mendengar atau membaca kata “gemoy”? Menjelang pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan presiden (pilpres) kata gemoy semakin memenuhi ruang dengar dan pandang kita.

Jika menelusuri jejak kata gemoy kata tersebut adalah bagian diksi dalam bahasa gaul yang digunakan pada komunitas tertentu atau muncul di media sosial (medsos). Namun menjelang pemilu dan pilpres gemoy semakin sering terdengar dan melekat dengan sosok salah calon presiden (capres) yaitu Prabowo Subianto. Kerap terdengar atau media massa menulisnya “Prabowo capres gemoy”

Walau kata gemoy melekat pada capres Prabowo, namun kubu Prabowo menyatakan, bahwa sebutan “Capres Gemoy” bukan settingan. Rosan Roeslani Ketua TKN Prabowo – Gibran menjelaskan, ide awal mengenai citra yang melekat pada Prabowo tersebut bukan muncul dari kubu internal Prabowo. Melainkan dari anggapan publik mengenai cara Prabowo menampilkan diri.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Harus diingat, gemoy ini, yang sekarang menarik perhatian para anak muda itu tumbuh secara organik, bukan kami yang bikin”, kata Rosan yang pernah menjabat duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat.

Prabowo disebut gemoy bermula saat Deklarasi PSI. Kini kata gemoy kerap terdengar saat dimana Prabowo berada. Citra yang kemudian lahir “Prabowo capres gemoy” sebagai salah satu strategi menarik perhatian pemilih muda.

Citra Prabowo sebagai capres gemoy mendapat perhatian dari Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini seraya mengingatkan pemilih muda untuk tidak mudah termakan dengan gimmik pasangan calon presiden dan wakil presiden, termasuk soal penampilan gemoy yang coba ditonjolkan Prabowo

Berbicara di forum diskusi “Ngobrol Etika Penyelenggara Pemilu Dengan Media” yang selenggarakan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Titi Anggraini menyatakan tipu daya capres-cawapres lewat penampilan itu biasanya dimanfaatkan untuk menghindari adu gagasan dan ketajaman program kerja.

“Ini bukan pemilihan idola yang hanya bisa didekati dengan suara yang bagus, tarian yang bagus, atau personal appearance yang menarik,” katanya. Menurut Titi, pemilih muda memiliki karakter berbeda dari segmen pemilih lainnya, yakni lebih mudah teralihkan dengan tampilan fisik atau gimmick yang ditawarkan peserta Pilpres 2024.

“Itu berbahaya karena ruang untuk menguji gagasan dan program para pasangan calon kepada pemilih muda semakin terkikis. Para pemilih pemula yang berangkat dari usia 17 tahun tersebut hanya menjadi sebatas ‘ladang suara’ yang harus dimenangkan para pasangan calon” ujarnya.

Bahasa Gaul

Bagi sebagian masyarakat mungkin atau yang tahu arti dari kata gemoy, bagi sebagian lainnya masih bertanya atau mencarinya dengan berselancar di internet.

Kata gemoy adalah satu dari banyak kata yang disebut sebagai bagian dari bahasa gaul yang digunakan pada komunitas atau kelompok masyarakat tertentu. Yang pasti kata gemoy bukan lema yang ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Walau di tengah masyarakat, dalam sehari-hari bahasa Indonesia digunakan dalam kegiatan yang bersifat formal maupun non formal. Yang terjadi sekarang ini penggunaan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat sudah bercampur dengan bahasa gaul.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA