Menulis (Puisi) Sebagai Terapi
KINGDOMSRIWIJAYA – Dalam sebuah bincang-bincang tentang gaya hidup sehat dan penyembuhan dengan terapi mencuat pertanyaan, “Dapatkah menulis menjadi terapi penyembuhan bagi pasien?” Maka jawabannya jelas, “Dapat, karena ada banyak penelitian yang menjelaskan tentang menulis sebagai terapi penyembuhan bagi mereka yang tengah sakit”.
Sebelum ilmu pengetahuan dan penelitian berkembang pesat, menulis hanya dianggap sebagai alat ekspresi diri, cara seseorang untuk menuangkan pikiran, perasaan, ide, dan pengalaman mereka ke dalam bentuk kata-kata. Namun kemudian banyak penelitian yang menyebutkan bahwa menulis tidak hanya berguna sebagai alat ekspresi, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai bentuk terapi yang efektif.
Terapi menulis, atau yang sering disebut sebagai expressive writing atau writing therapy, adalah pendekatan terapeutik yang melibatkan kegiatan menulis untuk membantu individu mengatasi masalah emosional dan psikologis. Apa itu terapeutik? “Terapeutik” adalah istilah yang berhubungan dengan pengobatan atau terapi, yaitu tindakan atau proses yang bertujuan untuk menyembuhkan, meredakan, atau mengurangi gejala penyakit atau kondisi tertentu. Terapi bisa berupa metode medis, psikologis, atau alternatif yang digunakan untuk memperbaiki kesehatan fisik dan mental seseorang.
Adalah James W. Pennebaker, seorang psikolog di University of Texas ilmuwan pelopor dalam penelitian terapi menulis. Pennebaker mengembangkan konsep penyembuhan melalui narasi, yang mengusulkan bahwa menulis tentang pengalaman traumatis dapat membantu individu mengatasi trauma dan meningkatkan kesehatan mental.
Menurutnya, menulis ekspresif memungkinkan individu untuk menyusun ulang pengalaman mereka, membangun makna baru, dan memproses emosi yang terkait dengan trauma. Penelitian Pennebaker tahun 1997 menunjukkan bahwa menulis tentang pengalaman traumatis selama 15 menit setiap hari selama empat hari berturut-turut dapat mengurangi gejala depresi dan kecemasan.
Penelitian ini juga menemukan bahwa menulis ekspresif dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, menunjukkan bahwa menulis tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan mental tetapi juga kesehatan fisik. “Menulis ekspresif adalah cara yang kuat untuk mengeluarkan perasaan yang terpendam dan memperoleh perspektif baru”, kata Pennebaker.