Gaya Hidup

Tapak Tilas Pria Belanda ke Plaju (Kota Minyak)

Tapak Tilas Barteley di Office Museum Kantor Wali Kota Palembang. (FOTO: D Oskandar)
Tapak Tilas Barteley di Office Museum Kantor Wali Kota Palembang. (FOTO: D Oskandar)

KINGDOMSRIWIJAYA – Seorang pria berkewarganegaran Belanda, Barteley (Bartele), 76 tahun pekan pertama Desember 2024 tiba di Palembang. Barteley datang tidak sendiri, bersama dua orang temannya, Abdul dari Prancis dan Simon dari Australia.

Kunjungan Barteley ke Indonesia khususnya ke Palembang merupakan tapak tilas untuk mencari jejak dan asal usulnya di ibu kota Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) khususnya di Plaju yang pada zaman kolonial Belanda terkenal sebagai kota minyak bersama Sungai Gerong

Barteley bercerita dirinya lahir di Palembang tepatnya di Plaju pada 12 April 1948. Ia memperlihatkan sebuah kertas bertuliskan “Kantor Pentjatan Djiwa untuk Bangsa Eropa” (sekarang seperti akta kelahiran di atas kertas segel dengan logo berwarna merah bertuliskan “Zegel Van Indonesia – 1949”.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Akta lahir yang ditandatangani Adolf Frans Burger dan diketahui Ketua Pengadilan Negeri di Palembang Mr. HM van Haselen menyebutkan Barteley lahir dari pasangan Douwe Rienstra dan Jannigje de Jeehan. Ayahnya adalah seorang militer Belanda. Barteley menginjakkan kaki kembali ke tanah kelahirannya setelah lebih dari 70 tahun meninggalkan Indonesia.

Tapak tilas perjalanan Berteley dilakukannya dengan mendatangi kawasan Plaju yang kini merupakan kilang minyak yang dikelola Pertamina. Menurut Berteley, setelah usianya dua tahun pada tahun 1950, ia dan keluarga meninggalkan Indonesia kembali ke Belanda. “Sekarang tahun 2024 saya ke sini untuk mencari jejak kelahiran saya di Plaju”, ujarnya.

Di Plaju yang kini merupakan Kecamatan Plaju dalam wilayah adminstrasi Kota Palembang, Berteley memulai dari rumah sakit tempat ia lahir yang sekarang bernama Rumah Sakit Umum (RSU) Pertamina yang dulu menjadi bagian dari BPM (Bataafse Petroleum Maatschappij) perusahaan minyak milik Belanda. Kemudian menuju gereja tempat ia dibaptis, sekarang disebut Gereja Santo Yosep Plaju.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA