News

DPRD Sumsel Minta Penjelasan PLN tentang Pemadaman Listrik 4 Juli 2022

Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati (kedua dari) kanan memimpin anggota DPRD reses ke PT PLN S2JB (FOTO: Dok, DPRD)

KAKI BUKIT, Palembang – Padamnya aliran listrik secara serentak yang melanda Palembang dan sekitarnya juga pada beberapa wilayah kabupaten dan kota di Sumatera Selatan (Sumsel) pada 4 Juli 2022 yang mengakibatkan sekitar 2,5 juta pelanggan yang tersebar di Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan mengalami pemadaman listrik, mendapat perhatian serius dari anggota DPRD Sumsel daerah pemilihan (Dapil) I Palembang.

Anggota DPRD Sumsel dipimpin Ketua DPRD RA Anita Noeringhati, Rabu (13/7) mendatangi kantor PT PLN Unit Induk Wilayah Sumsel, Jambi dan Bengkulu (UIW S2JB) di kantor BUMN tersebut di Jalan Kapten A Rivai.

Kedatangan wakil rakyat Sumsel Anita Noeringhati dari Partai Golkar, Prima Salam dari Gerindra, Kartak SAS dari PKB, Mgs Syaiful Padli dari PKS, Dedi Siprianto dari PDI Perjuangan dan Chairul S Matdiah dari Partai Demokrat dalam rangka reses tahap II.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Kedatangan kami ke PLN untuk mempertanyakan pemadaman listrik tanggal 4 Juli lalu dan sudah dijelaskan kalau itu faktor alam. Kepada PLN kami ingatkan pemadaman secara terencana untuk tidak sering dilakukan di wilayah Sumatera Selatan yang pada,” kata Anita.

Selain itu anggota DPRD Sumsel juga menyampaikan aspirasi masyarakat Sumatera Selatan tentang kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang memberatkan masyarakat. “Pandemi baru akan berakhir dan ekonomi masyarakat mulai perlahan bangkit tapi TDL mengalami kenaikan, istilah PLN penyesuaian yang dilakukan tiga bulan sekali, yang justru banyak naiknya dari pada turunnya,” kata anggota DPRD dari Fraksi Partai Golkar.

Para anggota DPRD tersebut di kantor PT PLN Unit Induk Wilayah S2JB diterima Pelaksana harian General Manager S2JB Adhi Herlambang, Senior Manager Niaga & Manajemen Pelanggan Dian Herizal, SRM Perencanaan, SRM Keuangan, Komunikasi dan Umum.

Kepada jajaran manajemen PT PLN juga menyampaikan terhadap keprihatiannya terhadap kepedulian perusahaan listrik melalui program CSR kepada masyarakat masih sangat kurang.

“Tadi disampaikan ada kerugian, ternyata saat dicari informasi melalui Google ternyata PLN secara keseluruhan untung Rp13 koma sekian triliun, angka yang tidak sedikit. Namun kepeduliannya untuk Sumatera Selatan, Bengkulu dan Jambi hanya dialokasikan Rp3,7 miliar. Ini sangat tidak layak, perusahaan besar BUMN yang harus mempunyai kepedulian menurut undang-undang CSR itu lima persen dari keuntungan,” ujar Anita.

Plh General Manager PT PLN UIW S2JB mengapresiasi kunjungan anggota DPRD Sumsel dan menyampaikan, PLN terus menjaga pasokan listrik ke masyarakat, ada kondisi-kondisi tertentu yang harus padam karena memang harus dipelihara karena kalau tidak padam akan membahayakan orang sekitarnya.

Mengenai kerugian yang dialami PLN juga dijelaskan ada kerugian dan secara nilai belum bisa dipastikan besarnya. Juga tentang kenaikan TDL dijelaskan bahwa PT PLN hanya menjalankan tugas pemerintah. Kenaikan TDL terkait kurs dollar, inflasi dan harga bahan baku batu bara. Penyesuaian tarif TDL berarti bisa naik bisa turun dan TDL turun pernah terjadi. (maspril aries)

Berita Terkait

Image

Sudah Berdiri SD Filial untuk Suku Anak Dalam di Pagar Desa (Bagian 1)

Image

Pengelolaan Dana Desa dan ADDK Kabupaten Muba Jadi Percontohan

Image

Buku Pertama tentang Sejarah Parlemen di Sumsel

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA