Bupati Apriyadi Lapor Illegal Drilling ke KSP
KAKI BUKIT – “Mengapa Bupati Musi Banyuasin Apriyadi melaporkan masalah illegal drilling ke Kepala Staf Kepresiden Moeldoko?”
Pertanyaan itu melintas dalam benak saat melihat foto-foto Pejabat (Pj) Bupati Musi Banyuasin (Muba) Apriyadi bertemu Kepala Staf Kepresiden (KSP) Moeldoko. Apriyadi harus terbang ke Jakarta untuk bertemu Moeldoko.
Apriyadi bertemu KSP Moeldoko bukan tanpa alasan yang urgent, pertemuan ini bisa jadi sudah menjadi rencana yang sudah lama ada. Bisa jadi ini langkah dan keputusan serius terhadap masalah illegal drilling yang sudah berbilang tahun dan berbilang kepala daerah datang silih berganti namun illegal drilling di Muba tak pernah tuntas penyelesaiannya.
Illegal drilling di Kabupaten Muba adalah masalah serius yang tak kunjung tuntas tertangani. Buktinya, untuk mengatasi masalah ini Pejabat Bupati Muba Apriyadi mengambil langkah super serius tersebut.
Pada pertemuan dengan mantan Panglima TNI tersebut, Kamis (24/11) Apriyadi melaporkan masalah illegal drilling yang di Kabupaten Musi Banyuasin yang telah bertahun-tahun tak kunjung tuntas penyelesaianya. “Saya melaporkan persoalan illegal drilling dan illegal refinery kepada Kepala Staf Kepresidenan. Juga menyampaikan ancaman terhadap lingkungan, keselamatan warga bahkan potensi konflik yang terjadi akibat aktifitas illegal drilling,” katanya.
Menurut Apriyadi, Pemerintah Kabupaten Muba ingin ada solusi dari persoalan illegal drilling ini, dengan tidak menzalimi masyarakat dan kerusakan lingkungan yang terus menerus terjadi akibat aktifitas ini. “Saat ini akibat illegal drilling tersebut sudah berimbas pada pencemaran sungai. Semoga setelah melapor Kepala Staf Kepresiden dalam waktu dekat ada solusi yang konkret,” ujarnya.
Mendapat laporan tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengaku sangat prihatin dengan kondisi illegal drilling dan illegal refinery di Kabupaten Muba. “Apa yang sudah dilaporkan Bupati Apriyadi ini akan menjadi atensi nantinya. Ini juga sudah menjadi sorotan Presiden Joko Widodo,” katanya.
Bagi Moeldoko masalah illegal drilling di Muba bukanlah hal yang baru. Saat baru menjabat Panglima TNI pada Agustus 2013 Jendral TNI Moeldoko sudah datang ke Muba untuk mengatasi persoalan yang sama, yaitu illegal drilling. Waktu itu Moeldoko datang berkunjung bersama Direktur Utama PT Pertamina yang saat itu dijabat Karen Agustiawan.
Selain melaporkan masalah illegal drilling kepada pemerintah pusat, sebelumnya Apriyadi sudah bersafari di Sumsel dengan mendatangi Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Hilman Hadi dan Komandan Korem (Danrem) 044/Garuda Dempo Brigjen TNI Naudi Nurdika serta Kapolda Sumsel Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo.
Upaya yang dilakukan Bupati Muba Apriyadi agar masalah illegal drilling di daerahnya diatasi sudah menjadi upaya maksimal. Apriyadi bersama bersama Dandim 0401 Muba Letkol Arm Dede Sudrajat dan Kapolres Muba AKBP Siswandi telah mendatangi langsung perwira tinggi bintang satu dan dua di TNI serta jendral bintang dua di Polri yang ada di Sumsel.
Kepada perwira tinggi TNI dan jendral polisi tersebut Apriyadi melaporkan masalah yang sama seperti yang disampaikan dalam laporan kepada KSP Moeldoko. Apriyadi juga berencana bertemu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya untuk membahas dampak lingkungan akibat aktivitas illegal drilling.
Menurut Apriyadi upaya yang tengah dilakukannya untuk mengatasi masalah illegal drilling adalah usaha mencarikan solusi terbaik untuk masyarakat tanpa menzalimi, demi kebaikan semua warga Muba.
Di lingkungan Pemerintah Kabupaten Muba dalam mengatasi illegal drilling telah dilakukan upaya jangka pendek bisa dibentuk posko terpadu bersama. Dalam jangka menengah melakukan evaluasi terhadap aturan-aturan yang berbenturan. “Untuk jangka panjang memperjuangkan hal-hal khusus yang terjadi,” kata mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Muba.
Di Sumsel, Kapolda Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo mengapresiasi kegetolan dan keseriusan Pj Bupati Apriyadi bersama Forkopimda di Muba yang maksimal untuk melakukan upaya-upaya penyetopan dan penanganan illegal drilling dan illegal refinery.
Apresiasi juga datang dari Danrem Brigjen TNI Naudi Nurdika. “Kabupaten Muba mendapatkan sebuah berkah dengan melimpahnya kekayaan alam seperti ini. Saya berpendapat bahwasanya untuk mengatasi illegal drilling ini kita harus bekerjasama. Upaya Bupati Apriyadi bersama Forkopimda sudah sangat tepat,” katanya.