Chicago dari Bola Basket, Cloud Gate dan Musik

Wisata  

United Center kandangnya klub Bola Basket Chicago Bulls

Target selanjutnya adalah ke United Center di 1901 West Madison Street. United Center menjadi markas Chicago Bulls. Berburu untuk mencari suvenir atau cendera mata klub bola basket. Namun tidak tersedia, karena hari itu bukannya hari Chicago Bulls. Saat itu sedang berlangsung laga Chicago Blackhawks, bukan Chicago Bulls.

Jadi yang banyak dijual hari itu suvenir Chicago Blackhawks sebuah klub hoki es yang juga menggunakan United Center sebagai kandangnya. Ternyata Chicago Bulls dan Chicago Blackhawks sama-sama pemilik United Center yang berkapasitas 21.711 kursi. Di Indonesia Chicago Blackhawks kalah populer dengan Chicago Bulls.

United Center sedang ada pertandingan hoki es Chicago Blackhawks.

Pada era milenial kejayaan Chicago Bulls tinggal kenangan. Saat diperkuat legenda bola basket Amerika Serikat Michael Jordan klub ini pada tahun 1995/1996 mencatat rekor pertandingan 72 kali menang dan 10 kali kalah. Pada tahun 2000/2001 mencatat rekor terburuk hanya memenangkan 15 pertandingan dan kalah sebanyak 67 kali. Michael Jordan sendiri menjadi legenda bola basket negeri paman Sam dengan enam kali meraih gelar pemain terbaik NBA. Kehebatannya pemain dengan tinggi 198 tersebut juga beraksi dalam film berjudul “Space Jam.”

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Mereka yang datang ke Amerika Serikat menjadikan Chicago sebagai salah satu destinasi pilihan. Chicago tidak seluas New York dengan waktu kunjungan yang terbatas kota ini dapat dijelajahi dengan nyaman.

Chicago kota angin.

Mereka yang datang ke Chicago banyak berkomentar, kota ini adalah kota yang cantik berada di tepi Danau Michigan. Berjalan kaki menyusuri kota selalu berteman terpaan angin yang membuat rambut menjadi tak lagi rapi. Tak salah jika Chicago dijuluki “The Windy City” alias kota berangin.

Bagi mereka yang suka musik, Chicago adalah kota musik. Jika anda penyuka jenis musik blues, jazz dan soul maka Chicago adalah kota yang cocok. Trend musik di Chacago banyak dipengaruhi oleh sejarah rakyatnya. Pada 1920-an, Chicago menjadi ibu kota jazz dunia. Musik jazz pada masa itu dimainkan para migran yang memiliki bakat luar biasa dari Jelly Roll Morton, Joe "King" Oliver, sampai Louis Armstrong. Kini tren musik di Chicago telah bergerak ke metal dan rock. (maspril aries)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image