Kuliner

26 Ilir dari Kampung Kasur Lihab ke Kampung Pempek


Kampung Pempek 26 Ilir yang letaknya hanya sejauh selemparan batu dari Kantor Wali Kota Palembang sebelumnya lebih dikenal sebagai kampung kasur lihab yaitu kasur yang berbeda dengan kasur pada umumnya. Kasur lihab ini bentuknya lebih tipis dari pada kasur yang kerap digunakan untuk tidur.

Pempek dalam kemasan yang dibekukan atau frozen.

Kampung 26 Ilir atau sepanjang Jalan Mujahidin yang terus sampai Jalan Radial awalnya tidak dikenal sebagai kampung sentra pempek. Sepanjang jalan ini sejak tahun 1970-an dikenal sebagai tempat penjual kasur. Sekarang para pedagang kasur mulai tergusur kios atau toko-toko menjelma menjadi toko atau warung pempek.

Perubahan mulai terjadi sekitar tahun 1993, di Jalan Mujahidin ada satu dua warga mulai berjualan pempek sebagai mata pencaharian. Menurut Sejarawan Kemas Ari Panji, sekitar tahun 1970-an Kampung Pempek 26 Ilir lebih dikenal sebagai sentra penjualan kasur khususnya kasur lihab yang berjualan di sepanjang Jalan Mujahidin.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sekitar tahun 1993 menurut Kemas Ari, mulai ada beberapa warga yang berjualan pempek di kampung pempek, mereka berjualan pempek keliling. Sekitar tahunn 1997 semakin banyak warga yang memproduksi pempek. Sejak ada pedagang pempek tidak lagi berjualan keliling dan mulai menetap berjualan pempek di depan rumah mereka.

Sentra atau Kampung Pempek 26 Ilir Palembang.

Sejak saat itu penjual pempek di kawasan tersebut semakin banyak, setiap rumah atau warung yang menghadap ke jalan mulai berjualan pempek. Mulai tahun 2005 tempat tersebut mulai dikenal sebagai sentra pempek namun belum disebut sebagai “kampung pempek.”

Satu tahun sebelum pelaksanaan Sea Games XXVI yang berlangsung 2011 di Palembang, pada 2010 kawasan kuliner pempek di sepanjang Jalan Mujahidin lalu ditetapkan sebagai “Kampung Pempek 26 Ilir.”

Pempek di Kampung Pempek 26 Ilir kini telah menjelma menjadi peluang bisnis yang paling diminati di bidang kuliner. Walau penjual atau outlet pempek di kawasan ini cukup banyak dan terus tumbuh namun produksi dan permintaan pasar terhadap produksi kuliner khas yang berbahan dasar ikan tersebut tidak pernah berkurang. Saat pandemi Covid-19 perputaran bisnis di kawasan ini sempat terganggu.

Masa pandemi yang mengatur pembatasan pergerakan masyarakat menyebabkan perekonomian di berbagai sektor dan daerah di Indonesia terdampak, termasuk produksi pempek dari Kampung Pempek 26 Ilir yang masuk dalam kelompok sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di wilayah Palembang terdampak sangat berat.

Penjualan makanan pempek di Palembang mengalami penurunan. Menurunnya omset penjualan pempek membuat beberapa UMKM pempek si Jalan Mujahidin memilih menutup toko atau warung pempeknya.

Menikmati pempek dengan siraman cuka.

Berkembang pesatnya Kampung Pempek 26 Ilir mendorong Pemerintah Kota Palembang mengembangkan kampung pempek di kawasan Seberang Ulu (SU) Kota Palembang. Pilihan pada Kampung Kapiten kawasan 7 Ulu yang terletak tak jauh dari jembatan Ampera yang menjadi landmark Palembang.

Selain pempek UMKM yang ada di sentra Kampung Pempek 26 Ilir di Palembang juga ada penjual atau toko pempek dengan merek atau brand top dengan harga tentu lebih mahal dari ada di sepanjang Jalan Mujahidin.

Khusus pada bulan Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri juga kerap bermunculan pengusaha pempek dadakan memanfaatkan tingginya permintaan pempek dari luar daerah sehingga banyak pengusaha pempek konvensional tidak bisa memenuhi pesanan tersebut.

Pengusaha pempek dadakan ini target konsumen kelas menengah di Palembang atau di luar kota Palembang. Mereka menawarkan dengan harga relatif murah dibandingkan dengan pengusaha pempek konvensional yang sudah memiliki brand. Walau lebih murah namun rasa tidak berbeda dengan pempek konvensional. Harga relatif murah karena proses pembuatannya tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membayar tenaga kerja.

Untuk tempat berjualan mereka tidak butuh tempat atau toko melainkan memanfaatkan media sosial atau jaringan pertemanan. Mempromosikan pempeknya memanfaatkan media sosial seperti facebook, instagram, blog, Whatsapp dan lain-lain serta aplikasi online lainnya. Untuk pengiriman pesanan dalam kota menggunakan kurir ojek online dan luar kota melalui jasa perusahaan ekspedisi atau PT Pos.

Sekarang semakin mudah menjangkau pempek Palembang dengan harga dan rasa yang beragam. (maspril aries)

Berita Terkait

Image

Ini Dua Kuliner Sumatera Terenak dan Terbaik di Dunia

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA