Muba Sulap Limbah Sabut Kelapa Jadi Cocopeat dan Cocofiber

Bisnis  
Apriyadi dan sabut kelapa yang telah diolah di Kecamatan Lalan. (FOTO : Dinkominfo Muba)

KAKI BUKIT – Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) di Sumatera Selatan (Sumsel) adalah salah satu daerah utama penghasil kelapa. Kelapa di daerah ini tumbuh merata hampir pada 15 kecamatan yang ada di daerah ini.

Kamis, (15/6/23) Penjabat Bupati Muba Apriyadi melakukan kunjungan kerja ke salah satu kecamatan yang merupakan daerah sentra penghasil kelapa di Muba yang wilayahnya berada di wilayah Timur Sumatera yang tak jauh dari Taman Nasional Sembilang.

Kecamatan Lalan menurut data BPS Kabupaten Muba berjarak 200 km dari Sekayu. Berbeda jarak menurut data Google Maps, jarak nya berkisar 113 km – 139 km. Untuk menjangkau Lalan bisa dengan transportasi sungai atau menempuh perjalanan darat.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kecamatan Lalan adalah sentra kelapa yang ada di Muba. Menurut data statitik Kabupaten Muba, total luas perkebunan kelapa rakyat di Muba 4.541 ha. Dari total luas tersebut yang terluas berada dalam wilayah Kecamatan Lalan dengan luas 2.886 ha merupakan perkebunan kelapa rakyat terluas di Muba.

Dari luas tersebut, perkebunan kelapa di Lalan mampu menghasilkan kelapa pada data tahun 2021 sebanyak 1.949 ton, kemudian terbanyak berikutnya dari Kecamatan Plakat Tinggi sebanyak 214 ton, dan Kecamatan Sungai Lilin sebanyak 152 ton.

Apriyadi mendengar penjelasan tentangt teknologi pengolahan sabut kelapa. (FOTO : Dinkominfo Muba)

Dari produksi kelapa 1.949 ton tersebut dijual ke luar Kabupaten Muba dan ke luar Sumsel dalam bentuk buah kelapa yang telah dikupas sabutnya. Dari panen atau produksi kelapa yang banyak tersebut muncul masalah terkait dengan limbah sabut kelapa yang banyak tersebar di Kecamatan Lalan.

“Setiap hari ada sekitar 20 ton limbah yang dihasilkan dari produksi kelapa di Kecamatan Lalan diantaranya dalam bentuk sabut kelapa. Namun kini sabut kelapa tersebut telah bisa dimanfaatkan dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat di sini,” kata Bupati Apriyadi.

Limbah sabut kelapa ini sudah sejak lama menjadi masalah yang tak kunjung terpecahkan di Kecamatan Lalan. “Akhirnya kita menemukan solusinya untuk mengatasi limbah sabut kelapa ini bernilai ekonomi dan bisa menghasil cuan,” ujar Apriyadi yang datang ke Lalan meresmikan beroperasinya industri cocopeat dan cocofiber Kecamatan Lalan di Rumah Produksi Kelapa Terpadu Desa Purwo Agung (P2).

“Kami telah memulai sejak enam bulan lalu mencari solusi mengatasi limbah sabut ini bersama OPD terkait, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Perkebunan dan OPD terkait lainnya. Akhirnya, limbah kelapa yang selama ini menjadi masalah kini bisa menghasilkan uang puluhan juta untuk warga Lalan,” kata Pj Bupati Muba.

Pada hari peresmian tersebut Bupati Apriyadi juga melepas pengiriman Cocopeat sebanyak 20 ton ke beberapa perusahaan ke Pekanbaru. Hasil dari pengolahan sabut kelapa bisa menghasilkan pendapatan mencapai Rp50-60 juta perbulan. “Semoga ini jadi awal yang baik dan berkelanjutan untuk perekonomian warga Lalan,” ujarnya.

Selain menjual limbah sabut kelapa dalam bentuk cocopeat dan cocofiber ke pasar dalam negeri, ke depannya menurut Apriyadi sabut kelapa dari Muba tersebut juga akan diekspor ke beberapa negara seperti Cina dan negara di kawasan Timur Tengah.

Menurut Kepala Dinas Perdagangan Muba Azizah, untuk pasar dalam negeri ada beberapa perusahaan yang menerima produksi Cocopeat dan Cocofiber, diantaranya dari Sinarmas Grup.

Sementara itu, Sutoko salah satu kelompok pengelola limbah kelapa berterima kasih kepada Pj Bupati Apriyadi Mahmud yang telah merealisasikan sentra Industri cocopeat dan cocofiber di Kecamatan Lalan.

“Kini limbah sabut kelapa yang selama ini hanya bertumpuk menjadi sampah saja sudah bisa dimanfaatkan dan diolah menjadi sesuatu yang menghasilkan uang serta dapat menjadi pekerjaan baru bagi kami di sini,” katanya.

Camat Lalan Jami'an mengakui selama ini tidak pernah terpikirkan oleh warga Lalan untuk mengelola limbah kelapa menjadi sesuatu yang bermanfaat dan juga menghasilkan uang. “Hari ini berkat inisiasi Bupati Muba, telah hadir di sini industri pengolahan sabut kelapa yang menghasilkan cocopeat dan cocofiber,” ujarnya. (maspril aries)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image