Mahasiswi Bertanya Kasus Kematian Wartawan Udin Bernas

Literasi  
Seminar Kegiatan Kemahasiswaan bertema “Cerdas Jurnalistik di Era Digital: Check and Verify Before Sharing” di kampus Universitas Terbula (UT) Palembang. (FOTO: Dok. UT Palembang)

KAKI BUKIT – Hari ini, Sabtu, 2 November 2023 adalah Hari Internasional untuk Mengakhiri Impunitas atas Kejahatan terhadap Jurnalis. Tanggal 2 November ditetapkan sebagai Hari Mengakhiri Impunitas atas Kejahatan Terhadap Jurnalis atau “International Day to End Impunity for Crimes Against Journalist” (IDEI) sebagai pengingat pada peristiwa pembunuhan dua jurnalis atau wartawan Prancis di Republik Mali.

Pada 2 November 2013 dua jurnalis Prancis, Ghislaine Dupont (57) dan Claude Verlon (55) yang tengah menjalankan tugas jurnalistik di Republik Mali, diculik dan ditembak mati oleh sekelompok orang yang disebut teroris. Insiden terjadi usai mereka mewawancarai juru bicara separatis Tuareg di Kidal, Mali Timur Laut.

Pembunuhan ini dilakukan oleh satuan yang dipimpin komandan Tuareg, Abdelkrim Targui yang dekat dengan Abou Zeid-seorang pemimpin utama kelompok tersebut di Mali yang tewas saat bertempur dengan pasukan Perancis di Mali Utara.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Penetapan tanggal 2 November sebagai Hari Impunitas Internasional Kejahatan Terhadap Jurnalis melalui deklarasi Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) 68/163.

Di tengah dunia memperingati IDEI, teringat pada pertanyaan seorang mahasiswi yang bertanya tentang kekerasan terhadap wartawan atau jurnalis yang terus terjadi di Indonesia. Pertanyaan tersebut disampaikan saat menjadi pembicara pada Seminar Kegiatan Kemahasiswaan bertema “Cerdas Jurnalistik di Era Digital: Check and Verify Before Sharing” di kampus Universitas Terbula (UT) Palembang, 24 Oktober 2023.

Seorang mahasiswi bertanya tentang kasus kekerasan terhadap wartawan, pada bagian pertanyaannya ia bertanya tentang kasus kekerasan yang terjadi pada wartawan Udin atau nama lengkapnya Fuad Muhammad Syafruddin yang bekerja pada Harian Bernas Yogyakarta.

Menurutnya, kasus kriminalisasi wartawan, wartawan diculik, hilang atau dibunuh seperti kasus Udin sampai saat ini kasusnya masih gelap, masih terus terjadi. Kasus kematian Udin ini sempat bergulir ke pengadilan dengan terdakwa Dwi Sumaji alias Iwik. Pengadilan menjatuhkan vonis bebas kepadanya. Sampai kini siapa pelaku pembunuhan terhadap Udin belum diketahui, memang masih gelap.

Saya sempat terperangah dengan pertanyaan tersebut dan balik bertanya, “Dari mana kamu tahu kasus itu?” Jawabnya, “Dari baca, diinternet juga ada”. Kasus yang menimpa Udin terjadi 1996, saya yakin saat peristiwa itu terjadi dia belum lahir, tapi wacana berpikirnya jauh melalang sampai ke tahun 27 tahun lalu.

Peristiwa yang menimpa Udin terjadi tahun 1996. Pada 13 Agustus 1996 Udin diserang lelaki misterius di rumahnya. Pada 16 Agustus Udin tewas setelah menjalani perawatan di RS Bethesda. Yogyakarta. Sebelum tewas, banyak menulis berita tentang sejumlah penyelewengan di Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul yang waktu itu Bupatinya dijabat Sri Roso Sudarmo.

Apresiasi pantas diberikan untuk seorang mahasiswi yang peduli dan perhatian terhadap kekerasan yang menimpa wartawan, yang sampai kini masih terus terjadi. Yang terbaru adalah tewasnya wartawan akibat serangan membabi-buta dari tentara Israel di Gaza, Palestina.

Sebelum gencatan terjadi, Reporters Without Borders atau RWB pada laman websitenya www.rsf.org menayangkan berita berjudul “Israel/Palestine war: 41 journalists, more than one a day, killed in first month of Israel-Palestine war”.

Dalam berita tersebut menyebutkan, ada 41 jurnalis tewas dalam perang Israel-Palestina sejak 7 Oktober. 36 orang wartawan yang tewas adalah wartawan Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza. Sisanya ada empat wartawan Israel tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Ada juga jurnalis video Reuters Issam Abdallah terbunuh di Lebanon Selatan pada 13 Oktober, dalam serangan yang melukai enam jurnalis lainnya yang bekerja untuk AFP, Reuters dan saluran berita TV Qatar Al Jazeera.

Reporters Without Borders atau RWB jika diterjemahkan bebas ke dalam bahasa Indonesia adalah “Wartawan Tanpa Batas”, dalam bahasa Prancis: Reporters sans frontières, dan bahasa Spanyol: Reporteros Sin Fronteras atau RSF adalah organisasi internasional yang melakukan penelitian mengenai dan mendukung kebebasan pers.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image