Wisata

G7 'Membaca' Sejarah Kuil Itsukushima dan Gerbang Torii

Para kepala negara dan pemerintahan G7 melangkah di Kuil Itsukushimayang terletak di Pulau Miyajima, Jepang. (FOTO : Instagram @potus)

KAKI BUKIT – Kuil Itsukushima dikunjungi Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri Italia Georgia Meloni, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden Prancis Emmanuel Macron, tuan rumah Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida serta Presiden Dewan Eropa Charles Michel dan Presiden Komisi Eropa Ursula von Der Leyen, adalah situs Warisan Dunia yang ditetapkan Unesco.

Kuil ini adalah Kuil Shinto, pertama kali dibangun pada abad ke-6. Bangun yang ada sekarang adalah bangunan kuil yang sudah ada sejak tahun 1168. Kuil ini pertama kali dibangun dengan dana pembangunan dari pemimpin militer Jepang yang bernama Taira no Kiyomori. Kuil Itsukushima kemudian dijadikan tempat pemujaan oleh klan Heike.

Sejak dulu sampai sekarang, Kuil Itsukushima telah beberapa kali mengalami perbaikan. Pemugaran atau renovasi kuil ini secara besar-besaran pernah dilakukan oleh Mōri Motonari setelah menaklukkan Sue Harukata dalam Pertempuran Itsukushima tahun 1555.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kuil Itsukushima dibangun mengelilingi dan menyatukan air dari teluk tempat dimana kuil ini berada. Saat masuk menuju kuil dengan arsitektur Ryonagare-Zukuri karya Tairo no Kiyomori terlihat deretan gentong-gentong sake (minuman khas Jepang,) kemudian tempat sembahyang yang hening. Kuil ini adalah tempat yang suci bagi sebagian masyarakat Jepang.

Melangkahkan kaki di lorong Kuil Itsukushima, ada dua lorong utama di sisi timur dan sisi barat. Lorong sisi timur terhubung dengan pintu gerbang utama kuil. Lorong sisi barat terhubung dengan pintu keluar kuil. Uniknya lorong ini dibangun diatas permukaan air tanpa satu paku pun memiliki 108 buah pilar dan lebarnya 4 meter menghadap ke Torri Agung Miyajima dan lautan lepas.

Sisi lainnya, kemegahan Kuil Itsukushima berdiri dengan struktur permanen dari kayu yang dibangun untuk pemujaan berdasarkan dengan kepercayaan Shinto. Kuil di Miyajima dianggap sebagai lambang kebudayaan dan sejarah Jepang. Kuil ini mampu bertahan dari perang saudara, pergantian kekuasaan dan bencana alam selama ratusan tahun.

Menurut sejarahnya, Miyajima sudah dijadikan tempat pemujaan sejak jaman purba. Ada suasana spritual masih terasa di pulau ini, sehingga Miyajima dianggap sebagai pulau yang suci dan memiliki tingkat kesakralan yang tinggi.

Untuk mempertahankan kesucian Kuil Itsukushima, tahun 1878 para biksu mulai melarang wanita yang sedang mengandung (hamil tua) dan orang tua yang sudah sangat rentan untuk masuk ke kuil ini. Mereka bilang tidak boleh ada kematian atau kelahiran di dekat Kuil Itsukushima. Pemakaman menjadi perbuatan terlarang di pulau ini.

Zaman dulu, Pulau Muyajima adalah pulau terlarang bagi orang biasa. Bagi mereka yang ingin datang ke kuil yang dibangun di atas pantai harus datang ke pulau dengan perahu dan memasuki kuil dari pintu Gerbang Torii.

Bangun Gerbang Torii sendiri telah ada sejak tahun 1168, Gerbang Torii yang ada sekarang adalah bangunan tahun 1875. Gerbang ini dibangun dengan desain disangga empat tiang penopang yang dibenamkan ke dalam tanah agar berdiri stabil di atas pasir pantai. Seluruh konstruksi Torii berada di atas tanah tanpa fondasi.

Berita Terkait

Image

7 Kepala Negara G7 Berfoto di Gerbang Torii (Bagian 1)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA