Bisnis

PWI Sumsel Cawe-Cawe Transformasi Bisnis Digital (Bagian 2 - Habis)

Sekretariat PWI Sumsel. (FOTO : Maspril Aries)

KAKI BUKIT – Padanan kata transformasi bisnis sendiri lebih tepat dilekatkan pada perusahaan atau korporasi bukan unit bisnis atau pelaku UMKM karena transformasi bisnis adalah seluruh proses perubahan yang diperlukan oleh suatu korporasi untuk memposisikan diri agar lebih baik dalam menyikapi dan menjawab tantangan bisnis baru, lingkungan usaha yang berubah secara cepat maupun keinginan baru yang muncul dari dalam perusahaan.

Mengutip dari Jakarta Consulting Group (2016) bahwa kegiatan transformasi bisnis merupakkan pendesainan kembali secara serentak arsitektur genetika suatu perusahaan yang dilakukan dengan cara bekerja simultan kendati dalam kecepatan yang berbeda menyangkut empat dimensi atau 4R (Reforming, Restructuring, Revitalization, Renewals).

Pertama, Reforming : pergeseran konsep perusahaan mengenai apa dia dan apa yang dapat dicapainya. Kedua, Restructuring : mengencangkan badan perusahaan untuk mencapai tingkat kemampuan berkompetisi untuk mencapai prestasi puncak. Ketiga, Revitalization : menyangkut pencapaian pertumbuhan dengan cara mengaitkan perusahaan dengan lingkungan. Keempat, Renewals : menyanbkut aspek manusia dalam transformasi dikaitkan dengan semangat perusahaan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Jadi transformasi bisnis merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha/ korporasi untuk mempertahankan eksistensinya. Dengan cara mengubah atau memposisikan kembali perusahaan ke bidang yang dianggap lebih menguntungkan disesuaikan dengan kondisi kenianm yang dihadapi oleh perusahaan.

Kini transformasi bisnis tersebut terjadi di era digital dimana perkembangan teknologi digital sendiri telah mendorong beragam perkembangan atau transformasi digital.

Menurut MP McDonald dan Russel Jones dalam “The Digital Edge – Exploiting Information and Technology for Business Advantage” (2012), sepanjang satu dekade terakhir, kita telah menyaksikan bagaimana besarnya pengaruh dari kemajuan teknologi yang terjadi terhadap perubahan cara beraktivitas masyarakat dalam berbagai sektor kehidupan, yang dapat kita sebut sebagai transformasi digital. Efek dari transformasi digital ini juga telah merambah ke berbagai sektor dalam bisnis seperti mengubah cara kita dalam bekerja, berkomunikasi, dan juga merubah pola perilaku konsumen.

Sementara itu definisi transformasi digital menurut G Westernman dalam “Digital Transformation: A Roadmap for Billion Dollar Organization" (2011) adalah penggunaan teknologi dengan tujuan untuk secara umum meningkatkan kinerja atau jangkauan dari sebuah perusahaan.

Menurut C Lankshear dan M Knobel dalam, “Digital literacies: Concepts, policies and practices,” (2008), definisi transformasi digital adalah tingkat ketiga dan tertinggi dari keterampilan digital yang dicapai ketika penggunaan digital yang dilakukan juga menfasilitasi inovasi dan kreatifitas serta mendorong perubahan signifikan dalam bidang profesional ataupun pengetahuan.

Pengertian yang lebih umum dikutip dari B Kaplan (2010), digital transformasi ialah perubahan yang disebabkan atau dipengaruhi oleh pemakaian teknologi digital dalam setiap aspek kehidupan manusia. Terserah mau pilih definisi yang mana untuk memahami api itu transformasi digital.

Dalam “The New Organizing Logic of Digital Innovation: An Agenda for Information System Research” (2010), Henfridsson Yoo dan K. Lyytinen mempertegas, “Bahwa pada akhirnya berbagai sektor bisnis merasakan perubahan drastis pada cepatnya perubahan permintaan dari konsumen. Perkembangan tersebut menuntut adanya lebih banyak riset dan penelitian atas pengaruh dari transformasi digital terhadap bisnis dan organisasi.” Diskusi yang diselenggarakan PWI Sumsel ini adalah bagian dari penggalan kecil penegasan Yoo tersebut.

Jadi transformasi bisnis di era digital atau era milenial adalah transformasi hubungan bisnis dan interaksi antara organisasi, konsumen, pemasok, dan karyawan – dengan harapan dapat menghindari kesenjangan antara harapan pelanggan dan apa yang dapat ditawarkan oleh model bisnis tradisional; itu juga terkait dengan perilaku pelanggan, perubahan teknologi dan sosial.

Atau menurut Dwi Robiul Rochmawati, Hani Hatimatunnisani, dan Mira Veranita dalam “Mengembangkan Strategi Bisnis di Era Transformasi Digital” (2023) bisnis di era digital atau digitalisasi bisnis dipahami sebagai penggunaan “peluang digital” melalui penggabungan berbagai teknologi berbasis internet – sebagai penggerak transformasi digital bisnis :

1. Internet of Things/IoT (menghubungkan satu set perangkat ke dalam sistem yang kompleks). 2. Kecerdasan Buatan (menggunakan sistem yang meniru kecerdasan manusia) dan komputasi Kognitif (kombinasi antara Kecerdasan Buatan dan pemrosesan sinyal). 3. Robotika tingkat lanjut (menggunakan robot semi-otonom). 4. Teknologi cloud (renovasi aplikasi dan platform sebagai layanan). 5. Blockchain (mengubah berbagi data antar pengguna). 6. Big Data (mengubah informasi pengambilan keputusan).

Transformasi bisnis pada era digital adalah adalah suatu masa dimana pelaku usaha atau pelaku bisnis ada pada “ekonomi baru” bersama transformasi digital yang menyertainya. Perilaku dan strategi bisnis digitalnya adalah yang inovatif berdasarkan solusi teknologi digital atau teknologi informasi yang terus berkembang.

Lakukanlah transformasi bisnis di era digital dengan memberikan nilai yang tinggi bagi pelanggan sehingga pelanggan merasakan manfaat dari transformasi bisnis tersebut. Selamat menjemput dan menempuh transformasi bisnis. Sukses. (maspril aries)

Berita Terkait

Image

Belanja Produk UMKM Binaan SKK Migas Bisa dari Tokopedia

Image

Siap-Siap Datang ya, Palembang Jadi Tuan Rumah Pra Forum KapNas 2023

Image

Di Palembang Namanya BJ, di Jakarta Thrifting

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA