Berburu Migas di Laut Dalam dan Sejarah Migas
KAKI BUKIT – Pada suatu kesempatan Kepala SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi) Dwi Soetjipto mengatakan, “Eksplorasi migas di laut dalam menjadi salah satu fokus penemuan cadangan migas ke depan.”
Menurutnya, hal ini sejalan dengan upaya SKK Migas menggenjot kegiatan eksplorasi untuk mendukung ketersediaan cadangan migas untuk mencapai target 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).
Pernyataan Kepala SKK Migas tersebut dibuktikan dengan komitmen SKK Migas dan KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) melakukang pengeboran high risk dan mahal di laut dalam. Seperti dilakukan KKKS Harbour Energy dan Major IOC Eni melalui Eni North Ganal Ltd.
Sejak 2022 Harbour Energy telah mulai melakukan pengeboran laut dalam sekaligus play opener di area Laut Andaman. Tahun 2023, Eni North Ganal Ltd melakukan tajak sumur eksplorasi migas pada laut dalam di lepas pantai Cekungan Kutai, Kalimantan Tmur.
Menurut Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, ini membuktikan Indonesia masih menjadi wilayah yang menarik untuk dilakukan kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi, bahkan pada area frontier dan tinggi risiko.
“Seperti ketertarikan untuk melakukan kegiatan eksplorasi di laut dalam dilakukan oleh Major International Oil & Gas Company. Ini membuktikan bahwa potensi hulu migas di Indonesia masih menarik bagi investor. Selanjutnya beberapa KKKS lainnya sudah merencanakan untuk melakukan tajak sumur eksplorasi di laut dalam,” ujarnya.
Dwi menjelaskan bahwa Major IOC telah membuktikan keseriusan mereka untuk menggarap potensi eksplorasi yang high risk, tentunya ini menunjukkan bahwa daya tarik investasi kita masih menjanjikan. “Ini kabar yang menggembirakan, karena potensi hulu migas nasional saat ini banyak terdapat di laut dalam,” kata mantan Direktur Utama Pertamina.
Perusahaan migas KKKS Harbour Energy telah memulai pengeboran laut dalam sekaligus play opener di area Laut Andaman yang terletak di sebelah utara Provinsi Aceh melalui pengeboran Sumur Timpan-1 yang membuahkan penemuan gas signifikan di perairan tersebut.
Dalam keterangan pers dari perusahaan migas yang berpusat di London, Inggris tersebut, 11 Juli 2022, Harbour Energy mengumumkan telah menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1, yang terletak 150 kilometer lepas pantai Indonesia, di kedalaman air 4.245 kaki.
Sumur dibor hingga kedalaman vertikal total 13.818 kaki di bawah laut. Sumur bertemu dengan kolom gas setinggi 390 kaki di reservoir batupasir berbutir halus net-to-gross yang tinggi dengan permeability 1-10 mD. Saat pengujian, sumur mengalirkan 27 MMSCFD gas dan minyak 1.884 BOPD.
Satu tahun kemudian, pada 21 Juli 2023 giliran Eni North Ganal Ltd berhasil melakukan tajak Sumur Geng North-1 di kedalaman air ± 1.950 meter di lepas pantai Cekungan Kutai. Sumur ini memiliki nilai yang strategis karena hingga saat ini tercatat sebagai sumur dengan target reservoir terdalam jika dibanding sumur-sumur Eni sebelumnya di Cekungan Kutai serta menggunakan Drill Ship yang harga per harinya mencapai 4-5 milyar rupiah.
Tahun 2023 Harbour Energy akan melakukan pengeboran dua sumur eksplorasi sebagai kelanjutan dari penemuan gas di struktur Timpan tahun lalu. Masih di area yang sama, Mubadala yang menjadi mitra Harbour Energy berencana melakukan pengeboran 1 sumur eksplorasi untuk membuktikan potensi hidrokarbon di wilayah kerja mereka di Laut Andaman.
Dari keterangan pers SKK Migas juga menjelaskan, bahwa pencarian migas dengan potensi signifikan tidak hanya dilakukan pada area laut dalam saja. Sepert KKKS BP selaku operator di Tangguh juga menunjukan komitmen investasi eksplorasinya dengan melakukan tajak sumur eksplorasi di struktur Kepe Kepe, dilanjutkan dengan pengeboran sumur WOS.
Selain pengeboran, BP sebagai salah satu raksasa perusahaan migas asal Inggris juga terus melakukan pencarian sumber daya baru dengan melakukan akuisisi seismik 3D dengan teknologi yang memerlukan biaya mencapai sekitar Rp1,5 triliun hingga Rp2 triliun. Investasi ini diharapkan akan memberikan hasil berupa target target eksplorasi baru sehingga dapat dilanjutkan dengan kegiatan pengeboran sumur eksplorasi.