Budaya

Antara Film Dirty Harry dan Film Dirty Vote Sebagai Dokumentasi Pemilu Kita

Film Dirty Vote. (FOTO: Tangkapan Layar)
Film Dirty Vote. (FOTO: Tangkapan Layar)

KINGDOMSRIWIJAYA – Sudah nonton film dokumenter berjudul Dirty Vote? Kalau belum maka pesan yang disampaikan, “Nonton deh”. Film yang diunggah ke platform youtube pada Ahad (11/2) pukul 11.11 (agak molor sedikit) sampai Selasa (12/2) siang penontonnya nyaris mencapai jutaan x (kali) ditonton.

Film yang disutradarai Dandhy Dwi Laksono atau kerap disapa Dandhy Laksono viral menjadi pembicaraan di beragam platform media sosial. Ada yang orang yang selama ini tidak pernah bicara film apa lagi nonton film, tiba membagi link film yang berdurasi 1 jam 57 menit 21 detik. Juga ada yang tiba-tiba menjelma menjadi kritikus film.

Selain filmnya menarik, di luar film juga diskusi dan wacana di media sosial juga menarik untuk disimak dengan pendapat beragam. Ada juga yang mengecam kehadiran film yang pelakonnya tiga orang pakar hukum HTN – Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti dan Feri Amsari.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Seorang wartawan senior yang sudah lama berkecimpung di dunia televisi menulis di laman Instagram-nya, “Saya percaya pembuatnya. Saya percaya integritas @Dandhy_Laksono – saya mengenalnya sudah lebih dua dekade”.

Dhandy Laksono sebelum bergelut di dunia film dia adalah seorang jurnalis. Tahun 2008 dia mendapat penghargaan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) sebagai jurnalis terbaik berkat laporan investigasinya tentang Munir. Kalau masih ada yang ragu dengan kredibilitas Dandhy Laksono, jawaban untuk mereka yang ragu, geleng-gelengkan kepala saja.

Berita Terkait

Image

Jurnalisme Politik dan Berita Politik

Image

Kampanye Anti Politik Uang dari Desa Sumaja Makmur

Image

Bobby Rizaldi Energi Ekstra Partai Golkar Sumsel pada Pemilu 2024

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA