Budaya

Antara Film Dirty Harry dan Film Dirty Vote Sebagai Dokumentasi Pemilu Kita


Suasana pengambilan gambar Film Dirty Vote.  (FOTO: Dok. Dirty Vote Official)
Suasana pengambilan gambar Film Dirty Vote. (FOTO: Dok. Dirty Vote Official)

Film berjudul Dirty Vote adalah film dokumenter yang berbeda dengan film Dirty Harry yang merupakan film komersil diputar di layar bioskop, jika ingin menonton harus membeli tiket dahulu. Sedangkan film dokumenter kebanyakan bukan diputar dan ditonton di layar bioskop, film seperti ini lebih banyak diputar melalui ruang publik terutama di kampus-kampus, di komunitas atau di daerah terdampak dan lainnya. Film dokumenter bukan film fiksi melainkan non fiksi, seperti film Dirty Vote bukan untuk mendapat profit.

Tapi film Dirty Vote baru sekitar 24 jam diunggah ke platform yotube dan ketika akan diputar untuk nonton bareng (nobar) di Mbloc Creative Hall, Jakarta Selatan pada Senin, 12 Februari 2024 batal terlaksana, pihak pengelola melarang dengan alasan bertentangan dengan Peraturan KPU terkait masa tenang pada 11-13 Februari 2024 yang tidak mengizinkan aktivitas kampanye apapun terkait pemilu berdasarkan kutipan dari akun resmi Instagram @mblocspace.

Film dokumenter itu jarang tayang di bioskop karena ada asumsi, kebanyakan orang/ penonton film menilai film dokumenter sebagai film yang membosankan. Stigma ini muncul karena alur cerita film dokumenter akan berbeda dengan film fiksi yang alurnya menyajikan plot dan menciptakan peristiwa. Sedangkan film dokumenter berfokus bagaimana merekam peristiwa secara otentik, dan dalam film dokumenter tidak ada tokoh protagonis dan tokoh antagonis.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tujuan utamanya menurut Himawan Prastita dalam “Memahami Film Edisi2” (2017), adalah mendapatkan kemudahan, kecepatan, efektivitas, fleksibelitas, serta otenitas peristiwa yang akan direkam. Hal ini merujuk pada film dokumenter yaitu penyajian fakta.

Sebagai film yang fokusnya pada penyajian fakta, film dokumenter sangat tepat mengangkat isu penting, seperti isu kecurangan pada pemilu yang disajikan pada film Dirty Vote. Jika ada yang menyatakan film dokumenter membosankan apa lagi dituding hoaks, maka pada film Dirty Vote semua itu terbantahkan.

Buktinya film ini pada Dirty Vote Official setelah 2 x 24 jam diunggah sejak 11 Februari 2023 sudah ditonton lebih dari 6,5 juta X. Kemudian yang menonton melalui kanal youtube PSHK sudah ditonton 6,4 juta X.

Berita Terkait

Image

Jurnalisme Politik dan Berita Politik

Image

Kampanye Anti Politik Uang dari Desa Sumaja Makmur

Image

Bobby Rizaldi Energi Ekstra Partai Golkar Sumsel pada Pemilu 2024

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA