Berlayar ke Pulau yang Dipercaya Tempat Tinggal Para Dewa

Wisata  

Berjalan di lorong Kuil Itsukushima, ada dua lorong utama di sisi timur dan sisi barat. Lorong sisi timur terhubung dengan pintu gerbang utama kuil. Lorong sisi barat terhubung dengan pintu keluar kuil. Uniknya lorong ini dibangun diatas permukaan air tanpa satu paku pun memiliki 108 buah pilar dan lebarnya 4 meter menghadap ke Torri Agung Miyajima dan lautan lepas.

Sisi lainnya, kemegahan Kuil Itsukushima berdiri dengan struktur permanen dari kayu yang dibangun untuk pemujaan berdasarkan dengan kepercayaan Shinto. Kuil di Miyajima dianggap sebagai lambang kebudayaan dan sejarah Jepang. Kuil ini mampu bertahan dari perang saudara, pergantian kekuasaan dan bencana alam selama ratusan tahun.

Pulau Miyajima dengan Sakura tengah berbunga.

Menurut sejarahnya, Miyajima sudah dijadikan tempat pemujaan sejak jaman purba. Ada suasana spritual masih terasa di pulau ini, sehingga Miyajima dianggap sebagai pulau yang suci dan memiliki tingkat kesakralan yang tinggi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Untuk mempertahankan kesucian Kuil Itsukushima, tahun 1878 para biksu mulai melarang wanita yang sedang mengandung (hamil tua) dan orang tua yang sudah sangat rentan untuk masuk ke kuil ini. Mereka bilang tidak boleh ada kematian atau kelahiran di dekat Kuil Itsukushima. Pemakaman menjadi perbuatan terlarang di pulau ini.

Cari suvenir dan kuliner khas Miyajima.

Zaman dulu, Pulau Muyajima adalah pulau terlarang bagi orang biasa. Bagi mereka yang ingin datang ke kuil yang dibangun di atas pantai harus datang ke pulau dengan perahu dan memasuki kuil dari pintu Gerbang Torii.

Bangun Gerbang Torii sendiri telah ada sejak tahun 1168, Gerbang Torii yang ada sekarang adalah bangunan tahun 1875. Gerbang ini dibangun dengan desain disangga empat tiang penopang yang dibenamkan ke dalam tanah agar berdiri stabil di atas pasir pantai. Seluruh konstruksi Torii berada di atas tanah tanpa fondasi.

Torri adalah bangunan di kuil Shinto yang menjadi pembatas antara kawasan tempat tinggal manusia dengan kawasan suci sekaligus menjadi pintu gerbang kuil. Bangunan Torii di cat dengan warna merah menyala, dan kadang-kadang juga tidak di cat (warna asli bahan bangunan).

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image