Bisnis

Agus Fatoni Memberi Brand (Merek Dagang) Kopi Sumsel


Menikmati kopi di warung kopi Sekanak yang ada di tepi sungai Musi berteman pemandangan Jembatan Ampera. (FOTO: Maspril Aries)
Menikmati kopi di warung kopi Sekanak yang ada di tepi sungai Musi berteman pemandangan Jembatan Ampera. (FOTO: Maspril Aries)

Dari data Statistik Perkebunan 2021 – 2023 produksi kopi Sumsel tahun 2023 berjumlah 212.612 ton. Jumlah tersebut tetap yang terbesar di Indonesia melampaui produksi kopi Lampung, Sumatera Utara dan Aceh. Produksi tersebut seluruhnya berasal dari perkebunan rakyat yang luasnya mencapai 269.545 ha, tidak ada perkebunan kopi negara dan swasta di Sumsel.

Ironi memang, Sumsel sebagai daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia tapi tidak memiliki brand kopi. Kini Agus Fatoni datang dan menggas “Kopi Sumsel”, dari mana pun kopi itu berasal dari 17 kabupaten dan kota di Sumsel, namanya “Kopi Sumsel”.

Baca Juga: https://kingdomsriwijaya.id/posts/164455/warung-kopi-apek-di-pertemuan-muara-sekanak-dan-tepian-musi

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kepada warung kopi, kedai kopi atau apa pun namanya, yang marak di Palembang sampai ke daerah, saatnya bersama-sama mempromosikan brand “Kopi Sumsel” kepada para konsumsen yang datang. Ayo tumbuhkan loyalitas para penikmat kopi terhadap “Kopi Sumsel”.

Kopi merupakan salah satu komoditas yang penting bagi perekonomian dunia. Sebuah data lama, tahun 2006 menyebutkan jumlah konsumsi kopi per gelasnya yang mencapai 500 milyar gelas per tahun dengan total produksi kopi dunia adalah sebesar 7,80 juta ton.

Kemudian data lainnya, 10 tahun lalu di seluruh dunia jumlah penjual kopi termasuk kafe-kafe, kios dan pabrik pengeringan kopi berjumlah sekitar 17.400 unit dengan total penjualan 8.96 milyar dolar AS.

Sementara di Indonesia tingkat konsumsi masyarakat Indonesia (gram/kapita/hari) komoditas kopi selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Menurut orang marketing ini peluang pasar yang sangat baik, terutama bagi para pengusaha agribisnis untuk mengembangkan komoditas kopi menjadi suatu produk yang memiliki nilai tambah.

Mari bersama mempromosikan brand “Kopi Sumsel” sehingga lahir emotional branding bagaimana merek dagang ini menggugah perasaan dan emosi konsumen sehinga dapat menjadi hidup bagi masyarakat dan melahirkan hubungan yang mendalam dan tahan lama.

Mari berseru, “Selamat datang Kopi Sumsel!” (maspril aries)

Berita Terkait

Image

Banjir Landa Kabupaten Mura, Muratara, Muba, Pali dan 8 Jembatan Gantung Putus

Image

Agus Fatoni, ada Bandara di Batas Sumsel - Lampung

Image

Tahun 2024 Agus Fatoni Ingin Meningkatkan Reformasi Birokrasi di Sumsel

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA