Budaya

Ada Festival Musik Jazz di Palembang? World Music Jazz Festival


Flyer Musi Jazz Sriwijaya Tahun 2017.
Flyer Musi Jazz Sriwijaya Tahun 2017.

Kemudian ada Jazz Gunung Slamet dengan dengan konsep yang intimate, di mana tidak akan ada jarak antara musisi, penonton, dan alam yang akan menjadi ruang dalam pertunjukannya. Jazz Gunung Slamet juga melibatkan bazaar UMKM binaan daerah setempat sehingga ekonomi masyarakat sekitar berdetak ditingkahi improvisasi musik jazz.

Lalu ada Jazz Gunung Bromo sebagai even musik jazz etnik berskala Internasional dengan menghadirkan musisi jazz internasional musisi jazz Indonesia. Jazz Gunung Bromo tampil di panggung Amfiteater Terbuka Bromo, Jiwa Jawa Resort Bromo yang berada pada ketinggian 2.000 m diatas permukaan laut dengan suasana alam pegunungan yang menyajikan perpaduan harmonis antara musik, alam pegunungan dan manusia menciptakan “Indahnya Jazz, Merdunya Gunung”.

Di Jawa Barat ada festival yang sama Jazz Gunung Burangrang diselenggarakan di Dusun Bambu, berlatar Gunung Burangrang yang merupakan gunung api mati yang memiliki ketinggian 2,050 meter diatas permukaan laut. Jazz Gunung Burangrang memiliki konsep festival, di mana akan ada 3 panggung.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Selain di alam terbuka ada juga jazz yang berlangsung di kampung di tempat pemukiman warga dengan nama Ngayogjazz yang diadakan di Desa Wisata Brayut, Yogyakarta. Festival ini diusung para seniman dan komunitas musik jazz lokal Yogyakarta sejak tahun 2007. Ngayogjazz mengusung konsep pesta rakyat dengan semangat egalitarian bahwa musik jazz adalah musik semua orang dan seluruh kalangan bisa menikmatinya dengan cara masing-masing. Konsep ini untuk mematahkan stigma bahwa jazz merupakan musik 'mahal' yang dapat dinikmati segelintir orang saja.

Walau berlatar kampung atau desa, Ngayogjazz tidak kampungan karena yang pernah tampil musisi dan penyanyi top Indonesia, seperti Trie Utami, Syaharani, Viky Sianipar, serta Iga Mawarni. Juga ada musisi internasional seperti Harri Stojka dan Claudius Jelinek dari Austria, juga Albert Yap dan Basgroove 100 yang berasal dari Malaysia. Ngayogjazz. Yang tidak kalah pentingnya, festival musik jazz di kota gudeg ini bisa meningkatkan perekonomian warga lokal.

Festival jazz di Palembang di tepian sungai Musi akan mengusung konsep yang mana dari beragam festival musik jazz yang ada di Indonesia dan dunia? Selamat datang kembali festival musik jazz di Palembang. (maspril aries - penulis buku "Irene dan Jazz Sungai")

Berita Terkait

Image

Tiga dari Sumsel Ini yang Terkait dengan SEA Games

Image

Kado Hardiknas dari Muba, Sekolah Gratis di Sana Bemula Tahun 2002

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA