Budaya

Film Dokumenter Sebagai Genre Jurnalisme


Film Dokumenter The Fog of War (FOTO: play.google.com)
Film Dokumenter The Fog of War (FOTO: play.google.com)

Film dokumenter berisikan rekaman segala sesuatu sesuai dengan apa yang dilihat, biasanya berisikan peristiwa penting yang diperkirakan tidak akan terulang kembali. Seperti film Dirty Vote yang mendokumentasikan proses pemilu 2024 sebagai pemilu kita bersama. Film Dirty Vote walau masuk kategori sebagai film dokumenter, sama dengan film 17 Surat Cinta, namun ini tetap sebuah film sebagai media komunikasi yang berguna menyampaikan pesan, ada gagasan di dalamnya, ada ajakan.

Mengutip Syaiful Halim dalam bukunya “Semiotika Dokumenter: Membongkar Dekonstruksi Mitos dalam Media Dokumenter” (2017) bahwa film dokumenter terdiri dari pesan-pesan yang diolah menurut kenyataan yang ada dan disajikan kepada penontonnya. Film dokumenter adalah konstruksi realitas tentang fenomena tertentu dan terfokus pada premis dan pesan moral tertentu, diproduksi dengan konsep pendekatan subjektif dan kreatif, dengan tujuan akhir mempengaruhi penonton.

Jurnalisme Film

JB Kristanto menyatakan, film seperti sebuah reportase, sebuah istilah yang dikenal dalam dunia jurnalisme. Menurutnya, reportase itu tidak hanya berurusan dengan dengan masalah-masalah batin, perwatakan tokoh-tokohnya, tetapi lebih banyak berurusan dengan kejadian-kejadian atau gejala-gejala.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dalam dunia jurnalisme sebuah reportase bisa saja memiliki kekurangan, karena seorang reporter kerap harus berburu dengan waktu mungkin saja ada kekurangan saat menyajikan karya jurnalistiknya. Demikian pula dengan film dokumenter, jangan dibandingkan dengan film layar lebar atau sinetron televisi.

Jurnalisme dan dokumenter memiliki tujuan yang sama: menyampaikan informasi kepada publik. Jurnalisme dalam prakteknya dilakukan dengan mengumpulkan fakta, dianalisis, dan disampaikan melalui media cetak, media elektronik, dan media online. Sementara dokumenter, di sisi lain, menggunakan media audio-visual untuk menyampaikan fakta tersebut.

Film dokumenter sebagai salah satu genre jurnalisme seperti jurnalisme sastra atau jurnalisme musik dan jurnalisme olah raga, juga dibuat berdasarkan pada prinsip kebenaran, objektivitas, dan akurasi. Ada yang menyebutkan film dokumenter sebagai sebagai bentuk jurnalisme naratif, di mana fakta disampaikan melalui alur cerita yang menarik. Contohnya, film The Fog of War (2003) karya Errol Morris, yang mengeksplorasi pengalaman Robert S. McNamara, mantan Menteri Pertahanan AS, dengan pendekatan personal yang mendalam.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA